Gejala-gejala di atas dapat diikuti dengan rasa kantuk, berubahnya kesadaran dan tanda-tanda neurologis yang mengarah pada ensefalitis akut.
Adapun ensefalitis dan kejang pada orang yang terpapar virus Nipah bisa terjadi pada kasus yang parah dan bisa berkembang menjadi koma dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Pengobatan orang terpapar virus Nipah
Hingga kini belum ditemukan pengobatan adekuat yang tersedia untuk seseorang yang terinfeksi virus Nipah.
Adapun pengobatan yang bisa dilakukan yakni perawatan terbatas pada perawatan suportif, termasuk istirahat, hidrasi dan pengobatan terhadap gejala yang terjadi.
Meski begitu ada perawatan imunoterapi yang kini tengah dikembangkan dan dievaluasi sebagai cara untuk pengobatan infeksi virus Nipah.
Cara mengurangi risiko penularan virus Nipah
Karena belum ditemukan pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan infeksi virus Nipah, cara-cara untuk mengurangi risiko penularan virus tersebut bisa dilakukan.
1. Selalu cuci bersih buah dan kupas sebelum dikonsumsi.
Baca Juga: Heboh Kemunculan Virus Nipah di Kerala India, Lebih Bahaya dari Covid-19
2. Jangan konsumsi buah yang terdapat tanda gigitan kelelawar.
3. Gunakan sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya ketika menangani hewan yang sakit.
4. Sebisa mungkin hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
5. Biasakan cuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang yang terinfeksi virus Nipah.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Mengenal Virus Nipah, Lebih Mematikan dari COVID-19?
-
Heboh Kemunculan Virus Nipah di Kerala India, Lebih Bahaya dari Covid-19
-
Marc Marquez Isyaratkan akan Umumkan Soal Masa Depannya di MotoGP India, Ada 3 Opsi
-
Warga India Lakukan Modus Penipuan Impor Daging Kerbau di Indonesia
-
Korban Pembatasan Eksor India, Rakyat ASEAN Terancam Tak Makan Nasi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Update Korban Bencana Sumatera: 916 Meninggal Dunia, Ratusan Orang Hilang
-
Kemendagri Angkat Bicara Tanggapi Bupati Aceh Selatan Bepergian ke Luar Negeri di Tengah Bencana
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!