Suara.com - Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menyatakan partainya tidak ingin ambil pusing terkait kabar bergabungnya Kaesang Pangarep menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Kalau Kaesang kemudian memilih PSI urusan sama kita apa? Tak ada menurut saya, itu haknya dia," ujar Deddy di acara Total Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (23/9/2023).
Deddy menyampaikan PDIP tidak akan terlalu memikirkan urusan bergabungnya Kaesang ke PSI. Baginya, PDIP kini tengah berfokua memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
"Kalau menurut saya sih kita nggak terlalu pusing lah. Kita memikirkan bagaimana menangin Pak Ganjar, masa kita sibuk ngurusin," kata Deddy.
"Lebih bagus kita mikiran alam daripada mikirin Kaesang masuk PSI. Kan lebih bermakna buat kita begitu," imbuhnya.
Dia menegaskan PDIP tidak akan membatasi hak politik Kaesang. Deddy turut menyampaikan apresiasinya kepada Kaesang karena sudah mau terjun ke dunia politik.
"Suka-suka dia lah mau apa. Mau PSI mau PSSI itu kan haknya dia dong gitu loh," ucap Deddy.
Kaesang Resmi Jadi Kader PSI
Sebelumnya, Kaesang Pangarep secara resmi menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) dari DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sabtu (23/9/2023) siang di kediaman Presiden Jokowi Jalan Kutai Timur Nomor 1 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Kaesang Gabung PSI
KTA PSI yang disebut friendship card diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesa didampingi para petinggi DPP PSI, Wakil Ketua Dewan Pembina Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni, Sekjen PSI Isyana Bagoes Oka.
Saat penyerahan tersebyr Kaesang Pangarap didampingi istrinya Erina S Gudono. Prosesi penyerahan KTA dengan KTA berukuran besar.
"Secara resmi ketua umum kami bro Giring Ganesha menyerahkan friendship card. Ini KTA nya PSI," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Raja Juli Antoni, Sabtu (23/9/2023).
Menurutnya bahwa PSI telah mendaftarkan Kaesang sebagai kader PSI. Proses pendaftaran dilakukan seminggu yang lalu atau sebelum video real mawar di Instagram resmi PSI @psi_id di posting.
Berita Terkait
-
Hendrawan Bakal Bicara dari Hati ke Hati Usai Kaesang Lebih Pilih PSI Ketimbang PDIP
-
Enggan Gabung ke PDI Perjuangan, Ini Cerita Kaesang Pangarep yang Pilih Gabung PSI
-
Terungkap! Ini Alasan Kaesang Gabung PSI
-
Jadi Kader PSI, Kaesang Pangarep Minta Anak Muda Jangan Pasif di Pemilu 2024
-
SAH! Kaesang Pangarep Resmi Masuk PSI, Diberi KTA Bernomor Cantik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional