Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal kabar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) akan menghadap ke Istana setelah pulang ke Indonesia pada Rabu (4/10/2023) kemarin.
Kepada wartawan, Jokowi mengaku belum mendapat kabar tersebut. Dia meminta awak media bertanya kepada pihak Sekretariat Negara (Setneg).
"Nggak tahu, belum tahu (soal SYL ke Istana). Tanyakan Setneg, apakah diatur jamnya, sudah diatur jamnya. Kalau saya belum (tahu)," ujar Jokowi seusai acara HUT TNI ke-78 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Sebelumnya, sebuah catatan jadwal dinas SYL bocor ke media. Beredar lewat WhatsApp di kalangan wartawan, jadwal dinas SYL pada Kamis (5/10/2023) hari ini.
Berdasarkan catatan itu sebagaimana dilihat Suara.com pada Kamis pagi, tercatat agenda Mentan Syahrul Yasin Limpo 5 Oktober 2023. Pertama pukul 09.00 WIB berada di Ragunan untuk bertemu pegawai Kementan sekaligus pamitan.
Kemudian pada pukul 11.00 WIB ke Polda Metro Jaya. Tidak dijelaskan secara rinci dalam jadwal dinas itu untuk acara atau urusan apa SYL mendatangi Polda Metro Jaya.
Kemudian pada pukul 13. o0 WIB, SYL dijadwalkan ke Istana. Diduga, ia akan sowan atau menemui Presiden Joko Widodo sebagaimana yang tersiar.
Terakhir pada pukul 14.00 WIB, SYL dijadwalkan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Pertanian.
Meski demikian, Suara.com masih berupaya mengonfirmasi kebenaran dari jadwal SYL yang beredar itu kepada sejumlah pihak terkait.
Baca Juga: Jokowi Jawab Usulan Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP: Saya Mau Pensiun
Febri Diansyah selaku kuasa hukum yang kembali ditunjuk oleh Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Mentan akan menghadap Presiden Jokowi pada Kamis hari ini.
"Saya diminta untuk menyampaikan, bahwa besok (Kamis hari ini), Pak Mentan akan ke istana menghadap bapak Presiden (Jokowi)," kata Febri Diansyah di Kantor DPP NasDem, Rabu (4/10/2023) malam.
Hal itu disampaikan Febri usai bertemu Menteri Pertanian dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Ketika ditanyakan, apakah Mentan menghadap Presiden Jokowi untuk mengajukan pengunduran diri, Febri tidak merespon pertanyaan tersebut.
Berita Terkait
-
Jokowi Jawab Usulan Gantikan Megawati Jadi Ketum PDIP: Saya Mau Pensiun
-
Jokowi Minta TNI Peka Hadapi Krisis Pangan Dunia: Ini Urusan Perut!
-
Jokowi Tertawa saat Lagu KSAD Dudung Dinyanyikan di HUT TNI ke-78: Presiden Ngopi, Panglima Ngopi
-
HUT TNI Ke-78, Tiga Jenderal Diberi Penghargaan Bintang Yudha Dharma
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing