Arief mengungkapkan, berdasarkan pendataan awal, ada 15 lokasi krisis air yang perlu dibuatkan reservoir komunal. Namun, setelah dihitung ulang, ada 20 titik di Jakarta yang airnya bermasalah.
"Kita dapat informasi dari setiap tim saya. Jadi, jumlahnya jadi bengkak, nambah. Mungkin bisa jadi 20-an reservoir yang harus kita bangun. Tapi, itu kalau sudah terbangun, Insyaallah tidak ada keluhan," paparnya.
Arief membeberkan, reservoir ini dibangun di lahan-lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Ia sudah berkoordinasi dengan Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta, agar bisa memanfaatkan lahan yang ada.
"Jadi bisa digunakan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) atau apa pun, itu sudah harus kita lakukan di Jakarta," pungkasnya.
Warga Penjaringan pun mengapresiasi langkah PAM Jaya dalam membangun reservoir komunal. Ketua RT 32 RW 17 Penjaringan, Dwi, misalnya, merasa senang dengan fasilitas penampungan air ini. "Terima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur dan PAM Jaya yang telah membangunkan kami reservoir komunal,” katanya.
Ia pun berharap, ke depannya tak ada lagi masalah krisis air hingga keruh pada musim kemarau berkepanjangan ini. "Mudah-mudahan dengan ada reservoir komunal, tak ada lagi warga yang kesulitan air. Air yang keluar dari keran kembali deras," ucap Dwi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menandaskan, pihaknya telah berupaya untuk mengatasi krisis air di tengah fenomena El Nino ini, termasuk di wilayah Kepulauan Seribu. Pihaknya telah mengembangkan teknologi pengolahan air laut yang disebut Sea Water Reverse Osmosis (SWRO).
"DSDA telah membangun tujuh unit IPA SWRO di delapan pulau utama serta satu unit IPA SWRO dibantu oleh Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang seluruhnya dikelola PAM Jaya," urai Ika.
Selain itu, DSDA juga bekerja sama dengan PAM Jaya, untuk mengoptimalisasi sistem yang ada, di antaranya melakukan pemerataan supply untuk area-area terdampak, membangun IPA portable/mobile, dan membangun reservoir komunal.
Baca Juga: Bantah Tanggul Bocor di Muara Baru Punya Giant Sea Wall, Begini Penjelasan Pemprov DKI
DSDA pun mengirimkan pasokan air melalui mobil tangki, menambahkan pasokan air dari IPA Tangerang, serta berkoordinasi dengan PJT2 (Perum Jasa Tirta II) terkait dengan ketahanan pasokan air baku.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyambut baik segala upaya Pemprov DKI untuk mengantisipasi krisis air di tengah fenomena El Nino. Ia mengakui, Pemprov DKI memberikan perhatian khusus untuk mengantisipasi bencana kekeringan.
"(Kebijakan Pemprov DKI) itu perlu didukung ya. Itu kebijakan antisipasi yang bisa dibilang kemajuan. Karena selama ini kita kalau El Nino kurang persiapan," tandas Trubus saat dihubungi Suara.com.
Ia pun berharap, koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah daerah penyangga bisa berjalan baik, untuk mengatasi persoalan yang muncul karena fenomena El Nino ini. Sebab, kekeringan dan krisis air tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di sekitarnya dan berkaitan dengan hajat hidup banyak orang.
"Tentu, saya harap, pemerintah daerah penyangga juga ikut menerapkan kebijakan seperti Pemprov DKI, supaya dilakukan antisipasi untuk meminimalkan akibat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ratusan Warga Tiga Padukuhan di Kalurahan Banyurejo Krisis Air Bersis, Dropping Air Segera Disiapkan
-
Bantah Tanggul Bocor di Muara Baru Punya Giant Sea Wall, Begini Penjelasan Pemprov DKI
-
Krisis Air di Ibu Kota, Warga Jembatan Lima Rogoh Kocek Lebih Dalam Buat Beli Air Gerobakan
-
Dilanda Kemarau Ekstrem, Perlukah Sistem Rain Water Harvesting Diterapkan?
-
Atasi Krisis Air di Penjaringan, Heru Budi Resmikan Reservoir Komunal
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir
-
Dongkrak Investasi, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Perbanyak Gelar Forum Bisnis
-
Plot Twist Kasus Curanmor Cengkareng: Dituduh Maling Gegara Baju, 6 Pria Malah Positif Sabu
-
Kemenko Kumham Imipas Gelar Rapat, Bahas Implementasi KUHP hingga Penyelesaian Overstay Tahanan
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar