Suara.com - Sejumlah wilayah di Jakarta mengalami krisis air akibat fenomena El Nino yang terjadi belakangan ini. Bukan hanya debit air yang keluar dari keran sangat terbatas, tetapi juga kualitas air yang keruh dan tidak dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Wilayah Jakarta yang mengalami krisis adalah Penjaringan, Pejagalan, Pluit, Kapuk, Kalideres, Rawa Buaya, Pegadungan, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Pegadungan, Semanan, Duri Kosambi, Wijaya Kusuma, Jelambar Baru, Kapuk Muara, Tegal Alur, Kamal, serta Kamal Muara.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berupaya untuk mengatasi masalah krisis air karena kekeringan di Ibu Kota. Mulai dari pembuatan tangki besar atau reservoir komunal, Instalasi Pengolahan Air (IPA) mobile, hingga koordinasi dengan daerah penyangga.
Pada Rabu (4/10/2023) kemarin, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meresmikan operasionalisasi Reservoir Komunal Waduk Pluit di Rusun Waduk Pluit Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Reservoir dibangun Perumda PAM Jaya untuk merealisasikan target seratus persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030 bagi seluruh warga Jakarta, selain meningkatkan pelayanan air bersih hingga ke seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Perumda PAM Jaya yang melakukan aksi untuk memberikan pelayanan air bersih kepada warga Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Utara ini," ujar Heru di Rusun Muara Baru.
Pembangunan reservoir komunal ini, lanjutnya, juga sebagai langkah Perumda PAM Jaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Penjaringan. Karena itu, Heru meminta camat, lurah, RT, dan RW di Penjaringan, agar dapat memelihara dengan baik reservoir komunal Waduk Pluit yang telah dibangun. Selain itu, ia juga mengajak warga agar menggunakan air dari reservoir komunal ini dengan bijak.
"Saya titip (agar fasilitas) ini dirawat. Ini adalah aset PAM Jaya yang digunakan untuk kepentingan warga agar mendapatkan air bersih. Bersama kita jaga fasilitas ini dengan baik untuk seluruh masyarakat di wilayah Muara Baru," ucap Heru.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasruddin menyatakan, pihaknya secara total telah membangun empat tambahan reservoir komunal dan satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) portable, dengan total biaya investasi sekitar Rp 41 miliar untuk memperbaiki pelayanan kepada 7.741 pelanggan.
Baca Juga: Bantah Tanggul Bocor di Muara Baru Punya Giant Sea Wall, Begini Penjelasan Pemprov DKI
"Reservoir Komunal adalah penampungan air di dekat permukiman yang jauh dari sumber utama instalasi pengolahan air PAM Jaya. Air tampungan di reservoir akan dipompakan ke rumah-rumah warga, sehingga pelanggan yang merupakan titik terjauh dari lokasi IPA PAM Jaya dapat menerima debit air yang cukup," kata Arief.
Pembangunan Reservoir Komunal Waduk Pluit bertujuan untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah Rusun Waduk Pluit, Elektro, serta Pergudangan di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dan sekitarnya.
"Pembangunan Reservoir Komunal Waduk Pluit berlangsung selama tiga bulan, dengan debit air lima liter per detik, kapasitas reservoir 50 meter kubik, dan cakupan perbaikan 282 pelanggan. Sumber air berasal dari IPA Pejompongan 2," tutur Arief.
Selain Reservoir Komunal Waduk Pluit, PAM Jaya mengoperasionalkan pula tiga reservoir komunal lainnya di berbagai wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat, yaitu Reservoir Komunal Cilincing, Jakarta Utara; Reservoir Komunal Marunda, Jakarta Utara; dan Reservoir Komunal Tamansari, Jakarta Barat.
"Sehingga total reservoir yang dibangun oleh PAM Jaya saat ini adalah enam reservoir komunal. Sebelumnya sudah terbangun reservoir komunal di Marunda Kepu," terang Arief.
Lebih lanjut, ia berjanji akan membangun fasilitas penampungan air ini di semua lokasi yang mengalami krisis air. "(Pembangunan reservoir komunal) enggak terbatas, jadi saya terus. Pokoknya ada lokasi yang jauh dan airnya bermasalah, pasti kita hadir," jelasnya.
Berita Terkait
-
Ratusan Warga Tiga Padukuhan di Kalurahan Banyurejo Krisis Air Bersis, Dropping Air Segera Disiapkan
-
Bantah Tanggul Bocor di Muara Baru Punya Giant Sea Wall, Begini Penjelasan Pemprov DKI
-
Krisis Air di Ibu Kota, Warga Jembatan Lima Rogoh Kocek Lebih Dalam Buat Beli Air Gerobakan
-
Dilanda Kemarau Ekstrem, Perlukah Sistem Rain Water Harvesting Diterapkan?
-
Atasi Krisis Air di Penjaringan, Heru Budi Resmikan Reservoir Komunal
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang