Suara.com - Aktivis pro Israel dan Yahudi Monique Rijkers menyebut serangan mendadak yang dilakukan kelompok militan islam Palestina terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu sebagai bentuk tindakan terorisme. Ia mengungkap ada 40 bayi di pemukiman Yahudi yang tewas akibat serangan tersebut.
"Saya tidak berada di lokasi jadi saya mengutip dari penyebutan yang disampaikan oleh wartawan di lokasi yang ada di sana," kata Monique kepada Suara.com, Kamis (12/10/2023).
Menurut Monique, dalam situasi perang sekalipun serangan terhadap masyarakat sipil, bayi atau manula tidak dibenarkan. Terlebih serangan yang dilakukan Hamas kala itu menurutnya dilakukan ketika Palestina dan Israel tidak dalam situasi perang.
"Di dunia saja ada aturan bahwa itu dalam situasi perang itu kan tidak boleh ya memperlakukan korban, pihak lawan itu secara tidak manusiawi," kata pendiri organisasi nirlaba Hadassah of Indonesia itu.
Monique mengungkap label terorisme Hamas disampaikannya juga merujuk pada pernyataan beberapa negara. Misalnya Amerika, Inggris, Uni Eropa dan Arab Saudi.
"Jadi sebelum saya menyebut mereka (Hamas) sebagai kelompok teror. Ya dunia, beberapa negara ini sudah menyebutkan mereka sebagai kelompok teror," jelasnya.
Klaim Dorong Perdamaian
Monique mengaku tak khawatir memiliki pandangan yang berbeda dari umumnya masyarakat Indonesia yang pro Palestina. Dia mengklaim mendorong agar terjadinya sebuah perdamaian.
Perdamaian itu, lanjut Monique, tidak mungkin dapat terwujud jika Indonesia sebagai negara yang tidak memiliki konflik secara langsung hanya berpihak pada satu negara dan anti terhadap negara satunya.
Baca Juga: Tahukah Anda? Jalur Gaza Adalah Salah Satu Tempat Terpadat Di Bumi, Kini Gelap Dikepung Israel
"Saya tidak mengajak untuk anti-Palestina, enggak. Saya juga mendukung orang-orang arab Palestina. Bahkan mereka harus dibebaskan dilepaskan dari cengkraman kelompok teror, kan kita menolak terorisme," ungkapnya.
Monique berharap Indonesia mampu merangkul Palestina dan Israel untuk mendorong terjadinya perdamaian. Sebab tanpa seperti itu perdamaian menurutnya tak mungkin bisa tercapai.
"Cara mendorong perdamaiannya ya harus merangkul kedua belah pihak, bukan hanya merangkul salah satu pihak dan anti terhadap pihak yang lainnya. Enggak akan bisa terjadi komunikasi," ungkapnya.
Ia juga mewanti-wanti supaya masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi adanya konflik Palestina dan Israel. Terlebih di tengah situasi politik menjelang Pilpres 2024.
"Saya tidak usah sebut, ada salah satu partai misalnya yang sudah menyatakan dukungan kepada Palestina. Itu enggak masalah. Kita tetap memang harus men-support kemanusiaan Palestina. Tetapi kita juga harus tegas mengecam terorisme," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tahukah Anda? Jalur Gaza Adalah Salah Satu Tempat Terpadat Di Bumi, Kini Gelap Dikepung Israel
-
Ribuan Pekerja Asal Gaza Diusir Paksa Israel
-
Mantan Artis Film Dewasa Mia Khalifa Dipecat Playboy, China Dukung Hamas Bombardir Israel
-
Kesaksian Wanita Israel saat Hamas Menyusup Rumahnya; Mengaku Muslim, Minta Satu Buah Pisang dan Pergi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional