Suara.com - Organisasi kesehatan hingga masyarakat diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah Thalasemia dengan melaksanakan deteksi dini untuk keluarga penyandang Thalasemia.
Deteksi dini tersebut bisa dilakukan pada calon pengantin, melaksanakan penjaringan kesehatan di lingkungan sekolah, serta penyebaran informasi dan edukasi kepada sesama mengenai Thalasemia.
Thalasemia sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yakni minor, intermediate, dan mayor, merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh gangguan sintesis pada rantai hemoglobin yang merupakan penyusunan dari sel darah merah sehingga menyebabkan penurunan waktu hidup sel darah merah menjadi lebih mudah rusak.
Untuk meningkatkan pengetahuan publik mengenai berbagai permasalahan kesehatan terutama Thalasemia, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenko Perekonomian, Post Event Sewindu PSN menggelar kegiatan bakti sosial berupa Sosialiasi Thalasemia yang diikuti dengan pemberian santunan bagi penderita Thalasemia di area RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).
Penasihat DWP Kemenko Perekonomian, Yanti Airlangga mengatakan penting bagi kita semua untuk memiliki kesadaran dan pemahaman yang mendalam tentang Thalasemia.
“Tujuannya untuk mengunjungi pasien tentunya lalu mendapat informasi tentang Thalasemia dengan begitu kita bisa memutus rantai Thalassemia sehingga tidak banyak lagi yang terkena dan menderita karena penyakit ini. Kita dapat banyak penjelasan karena saya juga minim pengetahuan dan akhirnya tahu bahwa sejak dini SMP kelas 3 sampai SMA kelas 1 diberikan penyuluhan apa itu Thalasemia,” ucapnya.
Ia berharap ada Kemudahan fasilitas pengobatan dan berbagai kemudahan lainnya bagi pasien juga diharapkan dapat lebih ditingkatkan.
“Program ke depan akan memberikan kemudahan bagi para pasien, membantu dengan donor darah, bekerja sama dengan RS Fatmawati, lalu BPJS nya dipermudah, pendaftaran selama 3 bulannya diperpanjang mengingat para pasien memiliki keterbatasan untuk pergi mendaftar,” terangnya.
Pihaknya juga akan terus memberikan perhatian terhadap semua penyakit tidak hanya Thalassemia dan memperhatikan setiap masalah kesehatan bersama Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Komitmen Hadirkan Kesehatan yang Berdampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan
“Karena kasus ini sudah meningkat tiga kali lipat dan jadi perhatian bagi kita semua, jadi jika tidak disosialisaikan kita tidak akan bisa menekan angka ini. Yang diperlukan bagi pasien adalah pengobatan, semangat, RS Fatmawati mempunyai fasiltas yang sangat baik itu yang sangat dibutuhkan pasien. Kenyamanannya, perawat dan dokter yang menangani dipenuhi kesabaran, jadi pasien merasa dirawat dengan baik dan itu jadi imun terbaik bagi pasien,” papar Yanti.
“Pemerintah telah menginisiasi upaya dukungan terhadap Thalasemia, antara lain program transfusi darah yang rutin bagi penderita, penyediaan ketersediaan obat yang efektif, serta peningkatan fasilitas dan sumber daya manusia di rumah sakit rujukan Thalasemia,” tambah Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo.
Ia menyebutkan pentingnya peran Pemerintah dalam menggagas penerapan kebijakan yang mendukung pencegahan dan pengobatan Thalasemia tersebut mulai dari peningkatan infrastruktur kesehatan, penyebarluasan informasi, hingga pengembangan research & development terkait dengan Thalasemia.
Berita Terkait
-
Eka Hospital Resmi Luncurkan SLIMMinc, Pusat Pengendalian Metabolisme Tubuh
-
Kamu Termasuk Generasi Sandwich? Ikuti 3 Program Mental Health Ini
-
Duhh! Puluhan Siswa SMP di Magetan Sayat Tangannya Sendiri, Alasannya Bikin Miris
-
Sebelum Mahfud MD Diumumkan jadi Cawapresnya, Ganjar Buru-buru ke RS Fatmawati Tes Kesehatan Syarat Nyapres
-
Industri Pertembakauan RI Harap-harap Cemas Soal RPP UU Kesehatan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
Terkini
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah
-
Nama PBNU Terseret Kasus Haji, KPK Buka Suara: Benarkah Hanya Incar Orangnya, Bukan Organisasinya?
-
Rentetan Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, DPD Minta BGN Kurangi Jumlah Penerima MBG
-
Asmara Berujung Maut di Cilincing: Pemuda Tewas Dihabisi Rekan Sendiri, Kamar Kos Banjir Darah!