Suara.com - Puluhan hingga ratusan anak-anak di Gaza, Palestina diperkirakan terancam kehilangan nyawa tiap menit karena keterbatasan pasokan energi guna menopang unit perawatan intensif neonatal (NICU) Rumah Sakit setempat.
Para dokter hingga kini terus melaporkan derita mereka karena kesulitan mencari tambahan pasokan bahan bakar dan obat-obatan dasar untuk kebutuhan rumah sakit, seiring eskalasi serangan Israel ke Palestina.
Bahan bakar dan obat-obatan dasar diperlukan untuk merawat bayi-bayi yang dirawat di inkubator. Para dokter menyampaikan bahwa kehilangan aliran listrik dalam inkubator dapat mengancam nyawa sebagian besar bayi dalam waktu lima menit.
"Kami meminta semua pihak untuk segera mengirimkan pasokan medis yang diperlukan atau kita akan menghadapi bencana besar," kata dr. Nasser Bulbul di Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, Gaza, Palestina, dikutip dari Reuters pada Senin (30/10/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, menyebutkan bahwa hingga tanggal 23 Oktober 2023, terdapat 130 bayi baru lahir di seluruh Jalur Gaza yang membutuhkan inkubator listrik.
Hampir semua generator di rumah sakit Gaza mulai kehabisan bahan bakar. Upaya telah dilakukan untuk mengalihkan bahan bakar ke layanan penyelamatan jiwa yang kritis, termasuk inkubator, namun belum jelas berapa lama persediaan ini akan bertahan.
Situasi ini berlangsung sejak Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dan memberlakukan blokade total di Jalur Gaza setelah serangan oleh Kelompok Islam Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sekitar 2,3 juta penduduk Gaza saat ini mengalami kekurangan air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar. Petugas medis di Gaza berjuang keras untuk memastikan rumah sakit tetap beroperasi.
Hingga tanggal 30 Oktober 2023, total korban tewas akibat serangan udara Israel di Palestina mencapai 8.000 orang, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza.
Baca Juga: 10 Seleb Indonesia Dituduh Pro Israel, Termasuk Asmirandah dan Tarra Budiman
Berita Terkait
-
Jeremy Thomas Beri Klarifikasi Usai 'Like' Postingan Gal Gadot yang Pro Israel
-
6 Artis Ini Ketahuan Like Postingan soal Israel, Banjir Hujatan hingga Diboikot Penggemar
-
Dukung Palestina, Bella Hadid Tulis Surat untuk Joe Biden di Instagram
-
Dituding Pro Israel, Brand Kosmetik ESQA dan Co-Founder Digeruduk Netizen
-
10 Seleb Indonesia Dituduh Pro Israel, Termasuk Asmirandah dan Tarra Budiman
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting