Suara.com - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri menyita senjata api jenis AK47 hingga bahan peledak dari tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) berinisial AU yang ditangkap di Sulawesi Tengah.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, selain senjata AK47 pihaknya juga menyita barang bukti senpi jenis revolver dan senapan angin PCP yang biasa digunakan untuk latihan.
"Telah dilakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap barang bukti berupa satu pucuk senjata api AK47 dan amunisi. Kemudian beberapa senjata lainnya termasuk PCP itu yang dipakai untuk latihan," kata Aswin di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2023).
Sementara beberapa bahan peledak yang disita di antaranya berupa belerang dan garam himalaya.
"Garam himalaya yang ini biasanya dipakai untuk mengganti HCL yang untuk bahan peledak," kata Aswin.
Dari lokasi penggeledahan penyidik juga menyita beberapa buku yang biasa digunakan para tersangka untuk melakukan propaganda.
"Banyak materi cetakan buku yang digunakan sebagai bahan atau alat propaganda mereka," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror Polri total telah menangkap 59 tersangka teroris selama Oktober 2024. Beberapa dari mereka telah merencanakan melakukan serangan untuk menggagalkan pelaksanaan Pemilu.
Aswin mengungkap tersangka teroris AU berpandangan bahwa Pemilu sebagai bentuk maksiat. Selain berupaya menggagalkan Pemilu mereka juga berencana melakukan penyerangan terhadap aparat pengamanan.
Baca Juga: Ditangkap Densus, 59 Teroris Niat Gagalkan Pemilu karena Dicap Maksiat
"Demokraai ini adalah sesuatu yang melanggar hukum bagi mereka. Sehingga ada keinginan untuk mengagalkan atau untuk menganggu jalannya proses pesta demokrasi tersebut," ungkapnya.
Puluhan tersangka teroris ini terafiliasi dengan beberapa kelompok jaringan terorisme. Mulai dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), hingga Anshor Daulah (AD).
Aswin menyebut satu dari 59 tersangka teroris yang ditangkap merupakan perempuan.
"Densus 88 tidak mentolelir ancaman sekecil apapun terhadap keamanan dalam negeri kita. Apalagi dalam situasi menjelang atau dalam rangkaian pesta demokrasi Pemilu," tegasnya.
Berita Terkait
-
Ditangkap Densus, 59 Teroris Niat Gagalkan Pemilu karena Dicap Maksiat
-
Istri Terduga Teroris di Tambun Sempat Berontak Saat Suami Ditangkap Densus 88, Ketua RW: Ngakunya Jualan Madu
-
Menegangkan! Detik-detik Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Tambun, Rumah Dikepung hingga Ada Puluhan Wanita
-
27 Terduga Teroris Kelompok Anshor Daulah Ditangkap Densus 88 di 3 Wilayah
-
Densus 88 Angkut Satu Keluarga Terduga Teroris di Tamansari Bogor, Ketua RT: Saya Tahunya Kuli Bangunan
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti