Suara.com - Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Imam Masykur dengan terdakwa Praka Riswandi, Praka Heri Sandi dan Praka Jasmowir kembali digelar di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023). Sidang beragendakan pemeriksaan saksi dari oditur militer.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, Ibu Imam Masymur, Fauziah dan ketiga saksi lainnya yakni Fakhrulrazi, Khaidar dan Said Sulaiman sudah hadir di ruang persidangan. Fakhrulrazi merupakan adik dari Imam Masykur, sementara Khaidar dan Said berprofesi sebagai wiraswasta.
Khaidar sendiri merupakan korban lain dari Praka Riswandi Cs. Dia sempat diculik dan dianiaya bersama Imam Masykur.
Begitu tiba di ruang sidang, Fauziah tampak didampingi oleh seorang petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Kepala Oditurat Militer II-07 Jakarta Kolonel Kum Riswandono Haryadi mengatakan ada dua orang petugas yang mendampingi Fauziah.
"Ditemani LPSK ada 2 personel LPSK yang mendampingi ibu korban Imam Masykur," ujar Riswandomo kepada wartawan di Pengadilan Militer II-08 Jakarta.
Riswandono mengatakan ada satu orang saksi yakni Briptu Toni Widya yang merupakan penyidik dari Polda Metro Jaya yang tidak hadir dalam persidangan.
"Dari keterangan yang saya terima beliau ada tugas melakukan penangkapan tersangka yang menjadi target pihak Polda," jelas Riswandono.
Hingga kini persidangan masih berlangsung. Saksi-saksi diperiksa secara terpisah. Khaidar menjadi saksi yang diperiksa pertama dalam sidang ini.
Sebagaimana diketahui, Praka Riswandi Manik merupakan anggota Paspampres, Praka Heri Sandi seorang prajurit Direktorat Topografi TNI AD serta Praka Jasmowir, Anggota Kodam Iskandar Muda. Ketiganya didakwa melakukan pembunuhan berencana kepada Imam Masykur.
Baca Juga: Ibu Imam Masykur Bersaksi di Sidang Praka Riswandi Cs Besok
Dalam sidang sebelumnya, Praka Riswandi Cs didakwa Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Lebih Subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dan Kedua Pasal 328 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Berita Terkait
-
Ibu Imam Masykur Bersaksi di Sidang Praka Riswandi Cs Besok
-
Sadisnya Praka Riswandi Cs, Cambuk Imam Masykur Pakai Kabel Listrik Sebelum Tewas
-
Siasat Licik Praka Riswandi Cs Culik-Aniaya Imam Masykur, Bawa Surat Tugas Palsu Tim Buser Polisi
-
Terungkap, Praka Riswandi Cs Sempat Diteriaki Rampok Sebelum Culik Dan Aniaya Imam Masykur
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan