Suara.com - Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah menurunkan tim guna melakukan asesmen dan investigasi pasca di viral informasi hacker memperjualbelikan dokumen rahasia di pasar gelap.
Adapun Kemhan menurunkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team/CSIRT).
"Untuk mendalami hal tersebut dengan melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan. Kegiatan tersebut untuk menginvestigasi dan sekaligus memastikan keamanan jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan RI," ujar Karo Humas Setjen Kemhan, Brigjen TNI Edwin A Sumantha kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).
Edwin mengatakan Tim CSIRT akan menyelidiki dugaan peretasan data secara lebih mendalam. Atas hal itu, situs resmi Kemhan saat ini dinonaktifkan untuk keperluan penyelidikan dan pendalaman.
"Hal ini dilakukan agar Tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya," ungkap Edwin.
Edwin menambahkan, Kemhan menyampaikan permohonan maaf lantaran situs Kemhan dinonaktifkan untuk sementara waktu. Ia memastikan situs Kemhan akan segera diaktifkan kembali begitu proses penyelidikan dan asesmen rampung.
"Kemhan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat nonaktifnya situs Kemhan tersebut," jelas dia.
Lebih lanjut, Edwin menyampaikan tidak ada data rahasia yang terdampak akibat peretasan tersebut. Kemhan memastikan telah melindungi sejumlah data penting di situs lewat sejumlah langkah keamanan.
"Kemhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemhan memuat sejumlah data, namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak," papar Edwin.
Baca Juga: Pemerintah RI Bakal Kirim 33 Ton Bantuan Alat Medis hingga Makanan untuk Rakyat Palestina
"Langkah-langkah keamanan yang ketat telah dilakukan oleh Kemhan guna melindungi data sensitif dan memastikan bahwa informasi yang disajikan di situs Kemhan tetap akurat dan dapat dipercaya," imbuhnya.
Situs Kemhan Diduga Diretas
Sebelumnya, hacker mengklaim berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan menjual data dari Kemhan RI melalui pasar gelap.
Hal ini terungkap usai akun fokus pada laporan keamanan siber dan internet, @stealthmole_int menyampaikan informasi terkait melalui akun Twitter (X) pada Rabu (1/11/2023) ini.
"Peretas yang mengklaim menjual akses data Kementerian Pertahanan Indonesia. Seorang peretas mengaku telah berhasil meretas Kementerian Pertahanan Indonesia dan melelangnya di pasar gelap. Ia menawarkan akses dan dokumen rahasia dari Kemenhan RI hingga akses admin," sebut akun tersebut, yang dikutip Suara.com, Rabu (1/11/2023).
Bahkan, guna meyakinkan calon pembeli, hacker tersebut juga membagikan tangkapan layar dan menegaskan bahwa server tersebut berisi sekitar 1,64TB data.
Berita Terkait
-
Pemerintah RI Bakal Kirim 33 Ton Bantuan Alat Medis hingga Makanan untuk Rakyat Palestina
-
Kata Kemhan Usai Hacker Klaim Curi dan Jual Data Rahasia di Pasar Gelap
-
Hacker Klaim Retas Kementerian Pertahanan RI, Jual Dokumen Rahasia di Pasar Gelap
-
Jokowi, Prabowo dan SBY Terlihat Akrab Saat Hadiri Agenda Parade Senja HUT TNI di Kemhan
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional