Suara.com - Bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengatakan, Uni Eropa tidak mungkin memiliki pasukan perang yang kuat. Sebab Uni Eropa memiliki 23 bahasa resmi.
Hal itu diutarakan Anies dalam pidato kebangsaannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (4/11/2023). Anies awalnya berbicara jika Uni Eropa merupakan kumpulan dari 28 negara. Dengan banyaknya negara itu, membuat banyak pula bahasa yang dipakai oleh warga Uni Eropa.
"Uni Eropa itu satu negara sekarang, namanya Uni Eropa, kumpulannya adalah 28 negara bagian, kalau kita provinsi, negara bagian. Apa bahasa resminya Uni Eropa ada yang tahu, bahasa resminya 23 bahasa," ujar Anies sembari bertanya.
Oleh sebab itu, Anies mengatakan setiap rapat yang digelar oleh warga Uni Eropa harus diterjemahkan dalam 23 bahasa yang berbeda. Dia lalu meyakini jika Uni Eropa tidak mungkin memiliki pasukan perang yang kuat.
"Dijamin tidak mungkin punya pasukan perang yang kuat karena tidak mungkin komandan dan anak buah bekerja pakai penerjemah," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa dunia semestinya menyontoh Indonesia. Karena dengan wilayah yang luas, tapi hanya memiliki bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia.
"Saya sering menyampaikan kalau dunia mau lihat dimana sebuah bangsa yang matang datanglah ke ujung tenggara Asia. Di situ ada sebuah bangsa yang namanya Indonesia," ucap Anies.
"Bisa menjadi contoh untuk persatuan ini kita ini, bagaimana warna-warni itu menjadi satu," imbuhnya.
Baca Juga: Anies Bicara Nasib Surya Paloh Usai Resmi Deklarasi Capres: Tidak Ada Lagi Tamu, Semua Menjauh
Berita Terkait
-
Anies Bicara Nasib Surya Paloh Usai Resmi Deklarasi Capres: Tidak Ada Lagi Tamu, Semua Menjauh
-
Anies Ajak Warga Ikut Aksi Akbar 'Bela Palestina' Di Monas Besok
-
Sosok Kapten Timnas AMIN Sudah Diputuskan, Jazilul PKB: Rakyat Biasa, Bukan Pengusaha, Bukan Bagian Oligarki
-
Anies-Muhaimin Butuh 97 Juta Suara untuk Menang di Pilpres 2024, PKB Beberkan Hasil Survei Internal
-
Ungkit Hasil Survei 3 Paslon, Cak Imin Pede Menang Satu Putaran di Pilpres 2024
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
Terkini
-
Gerakan Cinta Prabowo Tegaskan: Siap Dukung Prabowo Dua Periode, Wakil Tak Harus Gibran
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang