Suara.com - Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi Firli Bahuri dipastikan tidak datang menghadiri panggilan Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi pemerasan yang diduga dilakukan pimpinan KPK ke Syahrul Yasin Limpo (SYL) pada Selasa (7/11/2023). Hal itu karena Firli disebut menghadiri road show bus KPK dan Hakordia di Aceh.
Namun belakangan terungkap, agenda itu berlansung bukan hari ini, tetapi dimulai pada Kamis hinga Minggu, 9-12 November 2023. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri meyebut, Filri hari ini diagendakan berangkat ke Aceh dan memeriksa kesiapannya.
"Hari ini perjalanan dan pengecekan kesiapan acara. Besok tanggal 8 November RDP dengan Kejaksaan Tinggi dan Polda, tanggal 9 November ceremoni pembukaan roadshow," kata Ali lewat keterangannya dikutip Suara.com, Selasa sore.
Sementara pada tanggal 10 November Firli disebut rapat koordinasi dengan kepala daerah dan acara dialog di TVRI. Kemudian tanggal 11 November rapat koordinasi dengan DPRA dan DPRK, dan membuka kegiatan soskam untuk siswa SD sampai SMA.
Menangapi hal tersebut, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai hal itu adalah upaya Firli untuk menghindari panggilan Polda Metro Jaya, dengan membuat kegiatan yang dinialainya mengada-ngada.
"Kalau alasan untuk mengecek langsung kayak acara 17 Agustus di hari kemerdekaan, dicek oleh Pak Jokowi sehari sebelumnya itu wajar kan, karena acara penting. Bis ini kan sudah jalan kemana-kemana, enggak ada perlu ada pengecekan-pengecekan, memang bahwa alasan mengecek itu adalah alasan mengada-mengada lagi," kata Boyamin lewat keteranganya kepada Suara.com.
Dia juga menyebut, kegiatan road show bus KPK jarang diikuti oleh Firli. Menurutnya yang biasa hadir, para wakil ketua KPK. Atas hal itu, dia mengusulkan Polda Metro Jaya dapat mengambil tindakan tegas.
"Jadi menurut saya, ini hanya alasan untuk menghindari pemanggilan hari ini. Dan saya kembali kepada pernyataan saya sebelumnya, adalah penyidik Polda bisa melanjutkan, meneruskan untuk gelar perkara, penetapan tersangka atau upaya menjempuk paksa, macam-macamlah," tegasnya.
Namun terpenting menurutnya, melakukan pencagahan kepada Firi agar tidak bepergian ke luar negeri.
"Perlu juga dilakukan upaya berikutnya, adalah cekal. Adalah saksi boleh dicekal deh 6 bulan. Daripada nanti pergi ke luar negeri, Aceh atau Medan itu kan bisa saja ke Singapura atau Malaysia. Itu sebenarnya bisa saja dilakukan upaya cekal. Tapi kita serahkan sepenuhnya kepada penyidik Polda Merto Jaya," kata Boyamin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini