Suara.com - Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kampung Baru Kembangan, Jakarta Barat kerap disalah fungsikan oleh kaum remaja.
Sebabnya, ruang terbuka yang diperuntukkan untuk arena bermain anak, malah dijadikan tempat kumpul-kumpul bahkan dugaan prostitusi oleh sekelompok remaja.
Hal itu, diketahui dari bekas alat kontrasepsi atau kondom yang terkadang berceceran di rerumputan RPTRA. Tak hanya itu, plastik klip yang diduga bekas narkoba juga banyak ditemukan disana.
Menurut salah seorang warga, Syaefudin (55), mengatakan, para remaja biasanya datang setelah lampu taman dimatikan. Lampu taman dimatikan sekira pukul 22.00 WIB, setelah jam operasional berakhir.
Dalam kondisi gelap tersebut, kata Syaefudin, biasanya para remaja melakukan perbuatan maksiat, seperti mabuk-mabukan dan lain sebagainya.
Lolosnya para remaja masuk ke dalam RPTRA akibat tidak adanya pengawasan yang ketat. Sementara warga sekitar juga mengaku tidak berani mengusik lantaran bukan termasuk wilayahnya.
"Iya tidak terlalu diawasi. Jadi jam 11 (malam), foto, foto, foto (dokumentasi keamanan), dilihat kalau enggak ada orang foto, nanti lihat jam 2, jam 3, udah enggak ada orang, udah enggak ada lagi (yang jaga)," kata Syaefudin, di lokasi, Rabu (8/11/2023).
Namun hal tersebut mendapat bantahan dari pihak keamanan RPTRA. Susanto yang merupakan satpan RPTRA Kampung Baru, mengklaim jika dirinya melakukan pengawasan selama 24 jam.
Bahkan, Susanto mengaku, jika pada pukul 21.00 WIB, para pengunjung diharuskan meninggalkan RPTRA.
Baca Juga: YouTube Batasi Rekomendasi Video Berpotensi Membahayakan, Perlindungan Baru bagi Remaja
"Kami itu di sini selaku anggota keamanan sudah kasih batas waktu untuk pengunjung pukul 21.00 WIB udah keluar dari area sini. Apapun perizinannya enggak diperbolehkan lebih dari pukul 21.00 WIB," kata Sutanto.
Namun, jika masih ada kegiatan yang berlangsung di dalam RPTRA, Susanto menegaskan maka mereka masuk dari pintu-pintu yang merupakan jalur tikus.
Hal itu, lanjut Susanto, bukan merupakan tanggungjawabnya lagi sebagai pihak keamanan.
Di area RPTRA sendiri, kata Susanto, ada lima jalan tikus untuk bisa masuk ke dalam RPTRA. Jalan tersebut merupakan batas langsung pemukiman warga dengan RPTRA.
“Kadang-kadang suka pada ngumpet gitu masuk, tapi kadang kami suruh keluar, ngumpet lagi, masuk lagi, jadi di sini kan kami anggotanya terbatas jadi enggak bisa mencukupi lah untuk memantau semuanya," jelas Susanto.
Sebelumnya diberitakan, 4 unit motor milik warga terbakar saat parkir di dalam RPTRA Kampung Baru Kembangan Jakarta Barat, pada Senin (6/11/2023) lalu.
Berita Terkait
-
1700 Pelajar Dipilih Jadi Duta Generasi Sehat Indonesia (GESID) Cegah Anemia pada Remaja
-
Misteri Pembakaran 4 Motor di RPTRA Kampung Baru Kembangan, Warga: Rumah Juga Pernah Dibakar
-
Empat Unit Motor Warga Ludes Dibakar OTK di RPTRA Kembangan
-
Antisipasi Banjir Memasuki Musim Hujan, Pemkot Jakbar Lakukan Normalisasi Kali dan Cek Pompa Air
-
YouTube Batasi Rekomendasi Video Berpotensi Membahayakan, Perlindungan Baru bagi Remaja
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara