Suara.com - Hari Pahlawan diperingati pada 10 November setiap tahun. Penetapan tanggal ini berdasarkan Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 yang disahkan oleh Soekarno.
Dasar keputusan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan tidak lepas dari pertempuran di Surabaya. Peristiwa mencekam itu membuat kota Surabaya hancur lebur dan menewaskan banyak korban.
Sehingga sejarah Hari Pahlawan pun tidak bisa lepas dari pertempuran Surabaya. Bagaimana awal mulanya?
Cikal Bakal Pertempuran Surabaya
Pasukan sekutu yang datang ke Indonesia pasca menang Perang Dunia II menjadi awal mula pertempuran di Surabaya. Mereka tergabung dalam NICA dipimpin oleh Jenderal Mallaby dan mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945
Tujuan sekutu ke Indonesia adalah untuk mengamankan tawanan perang dan melucuti senjata tentara Jepang. Pasalnya, Jepang adalah pihak yang kalah dalam perang dunia ini.
Namun Belanda yang membonceng sekutu justru memanfaatkan keadaan untuk merebut kembali tanah air ini. Pertempuran pertama di Surabaya pecah pada tanggal 27 Oktober 1945.
Mallaby Tewas
Intensitasnya terus meningkat hingga pada 30 Oktober 1945, pemimpin pasukan Inggris di Jawa Timur, Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby, tewas dalam suatu insiden.
Baca Juga: Hari Pahlawan 2023 Kapan? Simak Jadwal, Link Download Logo dan Sejarahnya
Ia tewas dalam insiden baku tembak di dekat Jembatan Merah, Surabaya. Mallaby tewas tertembak oleh peluru dari salah satu pejuang pasukan Indonesia.
Mayatnya pun susah dikenali lantaran mobil yang dinaikinya terbakar karena dampak ledakan granat. Kejadian ini membuat Inggris naik pitam, lantaran Mallaby adalah pemimpin dari 6000 pasukan.
Pertempuran Besar 10 November 1945
Mallaby digantikan oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh yang juga Komandan Divisi 5 Inggris.
Dalam Indonesia Abad ke-20 (1998), G. Moedjanto menuliskan bahwa tanggal 9 November 1945 Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya, yang isinya antara lain adalah sebagai berikut:
- Seluruh pemimpin Indonesia di Surabaya harus melaporkan diri.
- Seluruh senjata yang dimiliki pihak Indonesia di Surabaya harus diserahkan kepada Inggris.
- Para pemimpin Indonesia di Surabaya harus bersedia menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat.
Pihak Indonesia diberikan tenggang waktu sampai pukul 6 pagi, 10 November 1945. Jika ultimatum tersebut tidak diindahkan, maka pihak Inggris akan menyerbu kota Surabaya dari berbagai arah mulai darat, laut hingga udara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra