Suara.com - Rumah Sakit Indonesia di Gaza akan berhenti total beroperasi lantaran kehabisan bahan bakar atau BBM. Hal itu dinyatakan Direktur RS Indonesia di Gaza, Atef al-Kahlout.
“Hari ini, Kamis tanggal 9 November 2023, solar untuk RS Indonesia tersisa 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja,” katanya, disitat dari Antara.
“RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik,” kata al-Kahlout pada akun lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia di platform Twitter atau X.
Sebelumnya, relawan MER-C yang berada di RS Indonesia, Fikri Rofiul Haq, pada Rabu (8/11) mengatakan, bantuan kemanusiaan belum bisa masuk ke wilayah utara Gaza di mana RS Indonesia berada.
“Memang ada beberapa truk yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza, tapi (bantuan) dari beberapa truk itu belum bisa dibagikan secara merata,” kata Fikri.
Menurutnya, bantuan kemanusiaan yang masuk dari pintu perbatasan Rafah di Gaza selatan belum sampai ke RS Indonesia yang berada di Gaza utara.
“Sedangkan Jalur Gaza tengah terus dibombardir (Israel) untuk memisahkan Gaza selatan dengan utara,” katanya.
Fikri mengatakan, pintu perbatasan di Rafah sudah ditutup lagi sehingga pergerakan warga dan bantuan kemanusiaan kembali tertahan.
Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Dikutip dari berbagai sumber, pembangunan Rumah Sakit Indonesia sendiri telah dimulai sejak Mei 2011 silam. Dengan area yang cukup luas, tanah yang digunakan adalah wakaf dari Pemerintah Palestina di Gaza.
Rumah Sakit Indonesia dibangun dengan dana donasi rakyat Indonesia melalui sebuah organisasi kemanusiaan bernama MER-C. Sumber dana ini juga yang menjadi dasar penamaan rumah sakit tersebut, sebagai RS Indonesia.
Ide awal sebenarnya muncul saat tim medis pemerintah Indonesia dan MER-C menyalurkan bantuan pada korban serangan Israel di Palestina awal 2009 lalu.
Dari agresi yang berlangsung lebih dari 20 hari ini, korban jiwa yang tercatat mencapai 1,366 orang, dan 437 diantaranya adalah anak-anak, 110 wanita, dan 123 janda. Belum lagi terdapat lebih dari 5,600 orang yang mengalami luka-luka, seperti yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
Usaha tim MER-C dan tenaga medis Indonesia untuk terus merawat korban yang berjatuhan semakin berat, karena serangan yang dilancarkan tidak kunjung reda. Berdasarkan pantauan, sejumlah rumah sakit di Gaza mulai kewalahan. Bermodalkan donasi yang besar dari warga Indonesia kemudian tim medis Indonesia, wartawan, dan tim MER-C bertemu dengan Menkes Palestina dan menyampaikan rencana pembangunan RS Indonesia.
Dalam waktu singkat rencana ini disambut baik, dan penandatanganan MOU dilakukan. Tim kembali ke tanah air, kemudian menyampaikan rencana ini pada Menkes Indonesia saat itu untuk ditindaklanjuti, Siti Fadilah Supari.
Tag
Berita Terkait
-
Direktur RS Indonesia di Gaza Dr. Marwan Sekeluarga Tewas Diserang Israel, Ini Sepak Terjangnya
-
Cerita Fikri Soal Kondisi RS Indonesia Di Gaza, Cari Minyak Goreng Untuk Hidupkan Generator Rumah Sakit
-
Kondisi RS Indonesia di Gaza Terkini, Mayat Tergeletak, Ruang Operasi Porak Poranda, Bagaimana Kabar Relawan MER-C?
-
6 Fakta Terbaru Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza, 3 WNI Hilang Kontak
-
RS Indonesia di Gaza Diserang Bom Israel, Mahfud MD: 13 Awaknya Mungkin Sudah Meninggal, Pemerintah Mengutuk!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium