Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD berbicara mengenai politisasi dalam hukum. Ia menyebut sejatinya politik dalam hukum merupakan suatu hal yang baik untuk negara.
"Saudara kalau politik hukum itu bagus, politik hukum itu mulia. Karena apa? Politik hukum itu artinya hukum yang harus dibuat untuk mencapai tujuan negara," ujar Mahfud MD saat memberikan sambutan di acara Pembukaan Kegiatan Anugerah Legislasi 2023 Ditjen PPI Kemenkumham di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Selasa (21/11/2023).
Namun begitu, Mahfud menyebut jika politisasi hukum dijadikan sebagai alat politik maka akan merugikan pihak lainnya dan hanya menguntungkan kelompok tertentu.
"Kalau politisasi hukum, hukum dijadikan alat politik. Sehingga kalau saya ingin ini, masukkan aja pasal ini, kalau ini, masukkan aja pasal ini biar orang itu ndak bisa bergerak, itu politisasi hukum," kata Mahfud.
"Kalau dalam praktik politiisasi hukum, menekan orang 'kamu kalau nggak kasih Ini awas anggaranmu saya potong'," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Mahfud menjelaskan mengenai adanya perbedaan antara politik hukum dan politisasi dalam hukum. Keduanya, kata dia, merupakan dua hal yang berbeda.
"Sehingga saudara, kita harus meluruskan di dalam berpikir tentang politik dan tata hukum kita itu antara politik hukum dan politisasi hukum. Dua hal yang sangat berbeda," jelas dia.
Cawapres nomor urut 3 itu kemudian menyinggung mengenai politisasi dalam hukum yang pada akhirnya bisa mengubah suatu Undang-Undang. Ia tidak menjelaskan secara detail contoh dalam kasus tersebut.
"Bahkan di dalam politisasi hukum itu bisa terjadi Undang-Undang yang sudah jadi itu diubah," imbuh Mahfud.
Berita Terkait
-
Pakar: Ganjar Percaya Mahfud MD Bakal Kembalikan Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga Peradilan
-
Foto Pilot Garuda Pose Tiga Jari dengan Mahfud MD, Erick Thohir Tertawa: Bukan ASN
-
Pantun Cak Imin dan Mahfud Diperkarakan, Bawaslu Masih Kaji Syarat Formil dan Materiil
-
Selain Fans MU, Ini Alasan Ganjar-Mahfud Pasangan yang Saling Melengkapi
-
Ganjar Beri Skor 5 untuk Penegakan Hukum, TKN Prabowo-Gibran Singgung Nama Mahfud MD
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?