Suara.com - Warga Muslim Belanda mengaku cemas dan khawatir setelah PVV memenangkan pemilu. Geert Wilders, pemimpin partai itu, diketahui selalu menyuarakan kebijakan anti Islam dan anti pendatang di negara Kincir Angin tersebut.
Berdasarkan hasil hitung cepat, Kamis (23/11/2023), setelah pemungutan suara pada Rabu kemarin, PVV diprediksi meraih kursi mayoritas di Parlemen Belanda dengan 37 kursi.
PVV sendiri dalam manifestonya secara gamblang mengatakan akan melarang pendirian masjid, melarang kerudung atau jilbab dan melarang peredaran Al Quran di Belanda.
"Hasil pemilu ini sangat mengejutkan Muslim Belanda," kata Muhsin Koktas, perwakilan dari CMO, sebuah lembaga yang mewakili umat Islam Belanda dalam hubungan dengan pemerintah.
"Kami tak mengira partai degnan program yang bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum akan menjadi sangat besar," lanjut dia.
Sebelumnya Wilders secara terbuka menyerang Islam. Ia pernah menyebut Islam sebagai ideologi fasis; hasil dari budaya terbelakang; dan agama yang membawa kemunduran.
Sejak 2004, Wilders selalu dijaga ketat oleh polisi karena keselamatannya terancam. Pada 2026 ia dihukum karena menyebut imigran asal Maroko sebagai sampah dalam sebuah kampanye.
"Kami sangat khawatir akan masa depan Islam dan umat Muslim di Belanda," kata Koktas.
Kerisauan yang sama juga dirasakan oleh Habib El Kaddouri, yang memimpin organisasi warga Belanda keturunan Maroko. Ia mengatakan menangnya PVV dalam pemilu adalah pesan dari mayoritas warga Belanda kepada kelompok minoritas.
Baca Juga: Dubes Belanda Lambert Grijns: Ada Puluhan Ribu Media Itu Capaian Luar Biasa bagi Indonesia
"Tekanan dan ketakutan sangat besar dirasakan. Wilders terkenal akan ide-idenya yang menyudutkan Islam dan warga keturunan Maroko. Kami khawatir akan jadi warga negara kelas dua," kata Kaddouri.
"Saya tidak tahu, apakah Muslim masih aman di Belanda. Saya cemas melihat negara ini," terang dia.
Dari sekitar 17 juta penduduk Belanda, sekitar 5 persen beragama Islam. Mayoritas penduduk Belanda, sekitar 57 persen mengaku tidak beragama dan 18 persen memeluk Katolik dan sekitar 13 persen adalah Protestan.
Peluang Wilders menjadi Perdana Menteri Belanda belum bisa dipastikan, karena ia membutuhkan 76 dari 150 kursi parlemen agar bisa berkuasa. Artinya PVV harus berkoalisi dengan partai-partai lain untuk membentuk pemerintahan.
Pemimpin partai VVD dan NSC, yang masing-masing meraih 20 dan 24 suara, mengatakan membuka peluang koalisi dengan Wilders.
Sementara koalisi Partai Buruh/Hijau, yang meraih suara terbanyak kedua, sudah menegaskan tidak tertarik bergabung dengan Wilders. Steven van Baarle, pemimpin partai Denk yang memperjuangkan hak masyarakat minoritas, mengatakan tidak mau mengucapkan selamat pada Wilders.
Berita Terkait
-
Banyak Aksi Perobekan hingga Pembakaran Alquran di Eropa, Apa Sebabnya?
-
Profil Mark Rutte, PM Belanda Pernah Minta Maaf Ke Indonesia Kini Mundur
-
Akhirnya! Belanda Mengakui Kemerdekaan Indonesia Tanpa Syarat
-
Sederet Fakta Rezim Jokowi yang Anti Islam, Ini Jawaban Mahfud MD
-
5 Fakta Rezim Jokowi Dituduh Anti Islam, Mahfud Tepis Pakai Bukti-bukti Ini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina