Suara.com - Hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kini menjadi tanda tanya sejumlah pihak. Terlebih setelah ada video Megawati marah dan menyebut penguasa saat ini kayak orde baru.
Terkait itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membeberkan hubungan keduanya. Dia menyebut hubungan Jokowi dan Megawati baik-baik saja.
"Ya (mereka) baik-baik sajalah, tidak ada masalah," kata Ari Dwipayana seperti diberitakan Antara, Jumat (1/12/2023).
Terkait komentar Megawati yang menyebut penguasa saat ini seperti era Orde Baru kata Ari, Jokowi tidak menanggapinya. Ini dikarenakan hal itu merupakan hak Megawati untuk berpendapat.
"Itu kan domain-nya Ibu Mega. Saya kira Pak Presiden (Jokowi) tidak komentar," jelas dia.
Selain itu Ari menanggapi soal absensi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, yang merupakan politikus senior PDI Perjuangan, dalam sejumlah kunjungan kerja Jokowi ke daerah maupun ke luar negeri.
Pramono kata Ari, memang memiliki giliran dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam mendampingi kunjungan kerja Jokowi.
"Pak Pramono Anung dalam beberapa rapat ikut beliau, jadi ini gantian nih. Di Istana, ada Pak mensesneg, setelah itu Pak Pramono Anung. Jadi, mereka bergiliran. Bahkan, di kunker kan gantian, kemarin juga di beberapa kesempatan kunker dan juga acara presiden, Pak Pramono mendampingi Presiden," katanya.
Megawati Marah
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Megawati, Airlangga: Masa Orde Baru sudah Lewat, Sekarang Orde Reformasi
Sebelumnya Megawati terlihat cukup geram dengan penguasa saat ini yang dinilai mirip seperti masa orde baru. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di Expo Kemayoran, Jakarta, (27/11/2023).
Sambil berapi-api, Megawati menyebut jika republik ini dibangun dengan penuh pengorbanan.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujar Megawati disambut riuh pendukungnya.
Selain itu, Megawati juga merasa tidak dihargai, padahal statusnya adalah presiden ke-5 Republik Indonesia.
"Bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," terangnya.
Tidak hanya itu, Megawati juga menyindir penguasa yang ingin melanggar aturan untuk berkuasa lebih lebih lama.
"Dulu, Reformasi itu apa sih? Kan mengubah, mengubah jabatan seorang pemimpin supaya ada batas waktu. Ya sudah, itu bagian dari amandemen dan itu bagian yang diputuskan. Ya sudah lah, aturan itu mbok diikuti, jangan dilanggar-langgar," ucap Megawati.
Dengan mengikuti aturan tersebut, Megawati mengimbau kepada segenap kader PDIP agar tidak melanggar aturan batas jabatan yang sudah berlaku.
Berita Terkait
-
Dianggap Khianati Cita-cita Reformasi, Massa Mahasiswa Di Sumut Tolak Dinasti Jokowi
-
Megawati Marah sampai Singgung Penguasa Kayak Orba, Zulfan Lindan Khawatir Terjadi Keributan Sebelum Pemilu
-
Megawati Dkk Rapat Rutin Bareng TPN Ganjar-Mahfud, Ternyata Bahas Strategi Baru Hadapi Kampanye
-
Tanggapi Pernyataan Megawati, Airlangga: Masa Orde Baru sudah Lewat, Sekarang Orde Reformasi
-
Megawati Singgung Penguasa Bak Orba, Airlangga Hartarto: Sudah Lewat! Sekarang Orde Reformasi
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada