Namun, para pengungsi ini berulah dengan mencuri kelapa dari pohon milik warga yang tinggal di pesisir pantai. Mereka beralasan membutuhkan asupan makanan sehingga nekat mencuri.
Pencurian kelapa ini bahkan dilakukan secara berulang-ulang kali sehingga membuat warga semakin mengecam keberadaan pengungsi Rohingya.
Tindakan asusila di kamp
Tak hanya itu, polisi menemukan fakta bahwa banyak oknum pengungsi Rohingya yang melakukan tindak asusila selama berada di kamp pengungsian.
Pada Juli 2023 lalu, seorang pemuda Rohingya akhirnya diamankan lantaran memerkosa anak di bawah umur dan melecehkan wanita.
Buang nasi dan bantuan warga
Kelakuan buruk pengungsi Rohingya juga terungkap saat warga Aceh berusaha mengusir mereka.
Warga Aceh mengaku memberikan bantuan berupa makanan instan dan beberapa makanan pokok kepada pengungsi. Namun, para pengungsi malah membuang bantuan itu ke laut karena kecewa ditolak warga Aceh.
Aksi pembuangan makanan ke laut itu semakin membuat warga Aceh marah dan memilih mengusir para pengungsi Rohingya lain.
Sebut porsi nasi terlalu sedikit
Video warga Aceh lain juga sempat viral ketika para pengungsi Rohingya sedang makan di salah satu balai desa. Diketahui balai desa itu merupakan tempat penampungan di Aceh. P
ara pengungsi Rohingya tersebut dengan gamblang menyebut porsi nasi yang diberikan terlalu sedikit. Padahal, porsi nasi yang terlihat sudah cukup banyak dan melebihi porsi nasi normal.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Sambangi Ponpes Di Bekasi, Santri Tanya Soal Kampanye Di Lingkungan Pendidikan, Begini Jawaban Mahfud Md
-
Workshop Kewirausahaan Ganjar-Mahfud Bertransformasi Jadi Mesin Pencipta Lapangan Kerja
-
Kasus Pengungsi Rohingya, Mahfud MD: Kita Akan Kembalikan ke Negara Asalnya
-
Bicara di Ponpes, Mahfud: Pilih Pemimpin Sesuai Hati Nurani, jangan karena Dikasih Duit
-
Sampai Disumpahi Lumpuh, Shella Saukia Klarifikasi Usai Dicibir Akibat Naik Koper Elektrik di Tanah Suci
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO