Suara.com - Kasus kematian empat anak di bawah umur yang dijejerkan di atas kasur dalam rumah kontrakan di Jagakarsa menjadi sorotan. Sebabnya, diduga kuat, keempatnya tewas dibunuh ayahnya sendiri, Panca (40).
Saat peristiwa itu terjadi, hanya ada Panca seorang diri yang masih selamat meski berlumur darah akibat luka dilengannya, dan sebuah pisau juga masih menancap di tubuh Panca.
Sementara istri Panca, D sedang menjalani perawatan di rumah sakit. D disebut-sebut menjadi korban kekerasan rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Panca.
Berdasarkan keterangan Ketua RT 03, Yakub, Panca dan istrinya D, sempat terlibat cekcok yang berujung dugaan penganiayaan pada Sabtu (2/12/2023) lalu.
Yakub mengungkapkan, pasutri tersebut sempat dilerai warga setempat. Saat itu, hidung D juga terlihat mengeluarkan darah.
“Awalnya ada keributan, hari Sabtu ada ribut suami istri, sempat ada mediasi, istrinya di rumah, suaminya ke saya,” kata Yakub, Rabu (6/12/2023).
“Ke luar darah istrinya dari hidungnya, terus dibawa ke rumah sakit. Ketika dibawa ke rumah sakit, itu anaknya sama suaminya,” imbuh Yakub.
Yakub menambahkan, pertengkaran Panca dengan istrinya bukan hanya terjadi satu sekali. Terhitung, pertengkaran yang menyita perhatian tetangga itu merupakan kali kedua yang terjadi.
“Cekcok udah kedua kali, yang terakhir Sabtu,” terang Yakub.
Yakub melanjutkan, dari hasil keterangan Panca, pertengkarannya dengan D lantaran adanya pria idaman lain di hati D. Sehingga ia pun cemburu dan berujung dengan pertengkaran.
“Cemburu, kalau keterangan suaminya istrinya selingkuh,” jelas Yakub.
Pesan untuk Bunda
Sebelum memilih untuk mencoba melakukan aksi bunuh diri, Panca sempat menuliskan pesan kepada istrinya, D.
Pesan tersebut ditulisnya di lantai menggunakan tinta merah mirip darah.
“Puas Bunda, Tx For All,” tulis pesan tersebut.
Namun hingga saat ini pihak kepolisian masih menganalisa tulisan tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi tidak mau tergesa-gesa menyimpulkan soal pesan tersebut.
“Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai, masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti, tidak boleh berandai-andai,” jelasnya.
Ade Ary juga menyebut, pihaknya bakal melakukan uji laboratoris terkait tulisan tersebut.
“Akan kami lakukan uji laboratoris,” tutupnya.
Berita Terkait
-
Problematika Terduga Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jaksel: Pengangguran hingga Hampir Diusir dari Kontrakan
-
Ke Mana Ibu dari 4 Anak yang Ditemukan Tewas di Jaksel? Polisi Sebut Jadi Korban KDRT Suami
-
Misteri Tulisan Merah 'Puas Bunda' di TKP Pembunuhan 4 Anak di Jaksel
-
Geger Empat Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Tetangga Sempat Cium Bau Busuk dari TKP
-
Empat Bocah Ditemukan Tewas di Atas Kasur Rumah Kontrakan Jagakarsa, Dugaan Awal Dibunuh Orang Tuanya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut