Suara.com - Beberapa waktu lalu, debat calon presiden atau debat capres yang ketiga telah usai digelar pada Minggu (7/1/2024) di Istora, Senayan, Jakarta. Debat capres ketiga kali ini lebih berfokus pada enam hal, yakni Pertahanan, Keamanan, Globalisasi, Geopolitik, Hubungan Internasional, serta Politik Luar Negeri.
Pada debat capres antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo tersebut dinilai berlangsung cukup tegang dan sensasional. Bahkan potongan video debat tersebut banyak berseliweran dan viral di media sosial.
Sejumlah tokoh pun angkat bicara memberikan pandangan usai debat capres tak terkecuali tokoh agama yakni Ustaz Adi Hidayat. Diunggah melalui kanal Youtubenya Adi Hidayat Official, ia pun menjelaskan 3 usulan terkait debat Capres tersebut.
“Izinkan kami sedikit memberikan urun rembuk bila diperkenankan untuk memberikan masukan dari hasil dan juga perjalanan debat yang berlangsung dari sesi pertama kedua kemudian ketiga ini," ujar Ustaz Adi.
"Yang pertama, kita lihat sifat-sifat yang ditampilkan dalam debat itu bisa lebih substansial untuk mengedukasi masyarakat," katanya dalam video yang diunggah di kanal Youtubenya.
"Dan dengan sifat edukatif ini kita bisa melihat, menilai dan bahkan mungkin bisa memberikan satu masukan untuk memotivasi kita dalam menentukan siapa kiranya yang dipandang layak untuk bisa memimpin Indonesia kedepan," imbuh Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat juga mengusulkan agar panelis yang datang dalam debat mewakili kepentingan masyarakat seluruh daerah Indonesia.
"Bila ada 38 Provinsi dibagi 5 sesi saja tentu kita akan temukan 7-8 orang bisa hadir dan menyampaikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di setiap provinsinya, setiap daerahnya sehingga real kebutuhan masyarakat Indonesia dari semua wilayah bisa disuarakan, bisa didengar pendapatnya dari para paslon itu untuk memberikan solusi," ungkapnya.
Bahkan Ustaz Adi Hidayat menilai bila pada debat Capres kali ini tidak ada unsur edukasi dari para Capres dan malah sekedar ingin tampil saja.
Baca Juga: Prabowo Gagas Pilot Project Rumah Panggung dan Terapung di Pantura, Digarap oleh Unhan
"Kita perhatikan sampai sesi ketiga, nuansa edukasinya begitu kecil yang ada itu lebih terlihat nuansa shownya. Ya kalau hanya ingin sekedar tampil memang sah-sah saja namun sangat disayangkan untuk substansi untuk bisa diketahui masyarakat," kata UAH.
"Yang kita lihat pada akhirnya adalah justru sentimen-sentimen negatif baik antar paslon yang kemudian diviralkan sehingga yang dikonsumsi oleh masyarakat itu bukan substansi visi misinya tapi ketegangan-ketegangan yang ada dalam debatnya," sambungnya.
Pada catatan kedua, ia menyayangkan akan hadirnya sosok panelis namun hanya untuk mengambil undian sehingga ilmu ataupun gagasan yang dimiliki tidak dikeluarkan untuk menguji para Capres tersebut.
"Catatan kami yang kedua ini, walaupun namanya debat tapi dalam konteks uji publik. Bisa direvisi konsep yang berlangsung oleh KPU ini karena sayang ada 14 panelis pakar di bidangnya tapi hanya ditugaskan untuk mengambil undian," ucapnya.
"Ilmunya tidak terimplementasikan, gagasan-gagasan atau mungkin dari wujud pertanyaan yang bisa diujikan kepada Capres dan bisa dilihat oleh publik itu tidak nampak. Lalu dimana sisi intelektual mereka, untuk apa dihadirkan?," imbuhnya lagi.
Di akhir video, Ustaz Adi Hidayat memberikan catatan bagi semua agar tetap bersikap dewasa dan selalu menciptakan kedamaian. Ia juga berharap para paslon bisa membangun narasi yang lebih edukatif.
Berita Terkait
-
Prabowo Gagas Pilot Project Rumah Panggung dan Terapung di Pantura, Digarap oleh Unhan
-
Prabowo Dorong Pembangunan Tanggul Laut di Pantura untuk Cegah Warga Terdampak Banjir Rob
-
Ganjar Pranowo Pernah Punya Simpanan Tua, Kini Kalah Mahal dari Honda Scoopy
-
Punya Tanah 500 Ribu H, Prabowo Subianto Sudah Buat Wasiat yang Mengharukan
-
Cerita Ganjar Pranowo Pernah Hidup Susah, Satu Buah Telur Dibagi Empat
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?