Suara.com - Konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dengan Hamas di Palestina tak hanya dirasakan oleh warga di dua wilayah itu. Efeknya meluas hingga ke Amerika Serikat.
Hal ini sebagaimana diungkap oleh J. Soedradjad Djiwandono yang merupakan Guru Besar Emeritus Ilmu Ekonomi, FEB UI Jakarta dan Adjunct Professor Ekonomi Internasional, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Dalam tulisan kolom opininya sebagaimana dikutip Suara.com, Jumat (12/1/2024), Soedradjad Djiwandono merasa sedih setelah membaca berita tentang dampak konflik Timur Tengah antara Israel dan Hamas.
Menurut dia, dampaknya telah meluas hingga mencakup kampus-kampus di Amerika Serikat (AS), yang mengakibatkan tekanan kuat pada beberapa presiden lembaga pendidikan tinggi untuk tunduk hingga mengundurkan diri mereka dari jabatan masing-masing.
Dia mengungkapkan, beberapa pekan lalu, hal ini menimpa Presiden Liz McGill dari Universitas Pennsylvania, dan yang terbaru adalah Presiden Universitas Harvard, Claudine Gay, yang digulingkan.
"Penyebab utamanya adalah kemerosotan kehidupan kampus akibat aksi anti-Semitisme di kampus, seperti terungkap dalam Sidang Kongres beberapa pekan lalu," tulis Soedradjad.
Dia mengungkapkan, ada tiga Rektor Universitas yang dipanggil untuk memberikan kesaksian di depan Komisi Pendidikan dan Ketenagakerjaan DPR; dua orang yang disebutkan di atas ditambah Presiden MIT Sally Kornblooth.
Salah satu alasannya adalah jawaban mereka atas pertanyaan yang diajukan oleh Perwakilan New York Elise Stefanik, yang meminta mereka menjawab dengan “Ya” atau “Tidak”; namun, seperti yang dilakukan Profesor Universitas, mereka memberikan jawaban yang panjang dan berkualitas.
"Saya sendiri pasti akan menjawab seperti yang dilakukan ketiga akademisi ini. Bagaimana seseorang bisa menjawab pertanyaan anti-Semitisme dengan jawaban ya atau tidak? Saya pasti tidak bisa mengerti," katanya.
Baca Juga: Banyak Persoalan Geopolitik, Soedrajad Djiwandono Percaya Prabowo-Gibran Solusinya
Namun permasalahan sebenarnya justru melibatkan perasaan mahasiswa Yahudi, yang merasa kurang aman di kampus, seperti diberitakan.
Dan di Universitas Pennsylvania, tuntutan pengunduran diri juga datang dari seorang pengusaha kaya yang menyumbangkan banyak dana untuk universitas. Di mana pihak universiras lebih memilih memecat Presiden daripada kehilangan jutaan dolar sumbangan, sehingga dia mengajukan surat pengunduran dirinya.
"Dalam kasus Presiden Harvard Claudine Gay, ia diduga juga melakukan plagiarisme pada makalah akademisnya. Jika memang dia melakukan plagiarisme maka itu memalukan, namun tidak ada institusi akademis yang akan menoleransi plagiarisme di kalangan dosennya, apalagi rektor universitas,"
"Saya menjabat sebagai anggota Komite Etika Akademik di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) selama beberapa tahun, dan menurut pengalaman saya, kami semua sangat sensitif ketika menyangkut masalah plagiarisme. Semua orang menanggapi hal ini dengan sangat serius, karena hal ini memang dianggap sebagai dosa besar bagi seorang akademisi," beber salah satu tokoh ekonomi senior Indonesia itu.
Dr Claudine Gay memberikan penjelasan sebagai semacam pembelaan mengenai kasus ini, dan dia tidak dikeluarkan dari staf pengajar Universitas Harvard. Namun, ini merupakan kisah yang menyedihkan bagi Harvard, bahwa dalam hampir 390 tahun sejarahnya, ini adalah pertama kalinya Universitas tersebut memiliki seorang sarjana perempuan sebagai Rektornya, dan dia terpaksa mengundurkan diri setelah hanya enam bulan memimpin universitas tersebut.
Salah satu institusi pendidikan tinggi paling bergengsi di Amerika, bahkan di dunia. Dan menyedihkannya, hal ini terjadi sebagai dampak dari Konflik Timur Tengah.
Tag
Berita Terkait
-
Banyak Persoalan Geopolitik, Soedrajad Djiwandono Percaya Prabowo-Gibran Solusinya
-
Membedah Konspirasi 3 Negara Luar di Pilpres 2024, Ganjar-Mahfud Dibackup Tiongkok?
-
Natasha Wilona Kunjungi Penjara Terseram di Dunia, Ini Penampakannya
-
Sadis! Polisi Tembak Mati Anak Istri, Lalu Bunuh Diri
-
Daftar Negara Paling Banyak Buka Situs Pornhub Selama 2023, Ada Indonesia?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya