Suara.com - Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) ikut menyikapi aksi sejumlah kampus di Indonesia terkait Pemilu 2024. MRPTNI menyatakan sikap untuk memelihara kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara menghadapi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Pernyataan sikap itu dipimpin oleh Ketua MRPTNI Ganefri di Ruang Rapat Senat Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (7/2/2024).
Ganefri yang juga Rektor UNP itu mengatakan, jelang pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024, pihak Kampus dan Civitas Akademik Perguruan Tinggi, turut serta menjaga terselenggaranya pemilu yang aman, damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Menurutnya, pernyataan sikap itu merupakan hasil pemikiran 145 Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Terdiri dari 76 PTN, 44 Politeknik Negeri, dan 25 Universitas Islam Negeri (UIN).
"Seruan pernyataan sikap kami terdiri dari enam poin," katanya.
Pertama, meminta perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tinggi, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga netralitas dan imparsialitas terhadap kontestasi Pemilu 2024. Kemudian, memelihara kondusifitas dan semangat demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kedua, menempatkan Perguruan tinggi sebagai lembaga kontrol sosial melalui mimbar akademik yang bermartabat. Selanjutnya, menjunjung tinggi kebebasan berpendapat melalui mimbar aspirasi yang etik, santun, dan bertanggung jawab.
"Menjunjung tinggi integritas dan etika akademik dengan bersikap terbuka, menggunakan data dan informasi yg benar dan obyektif, serta menghindari opini yg tidak berdasar, memaksakan kehendak, apalagi menghasut," katanya.
Keempat, segala bentuk perbedaan pendapat maupun sikap politik, tetap berada dalarn koridor Negara Hukum berdasarkan konstitusi dan peraturan perUndang-Undangan Negara Republik Indonesia, yang dilandasi semangat persaudaraan di antara seluruh elemen bangsa.
Baca Juga: Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Harga Terjangkau ke Indonesia Tahun Ini
Kelima, seluruh elemen bangsa Indonesia berpartisipasi aktif mendukung kelancaran seluruh tahapan Pemilu 2024, sehingga tercipta Pemilu yang berintegritas melahirkan pemimpin yang mampu mewujudkan masa depan bangsa yang adil, makmur, berdaulat dan bermartabat sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa.
"Keenam, seluruh elemen bangsa Indonesia senantiasa menempatkan kampus perguruan tinggi sebagai mimbar akademik yang menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam penyampaian aspirasi dan menghindarkan dari segala bentuk kegiatan politik praktis," tuturnya.
Tag
Berita Terkait
-
Kampus Kritik Jokowi Bukan Gerakan Politik, Guru Besar UI: kalau Nggak Genting Kita Ogah Cari Perkara
-
4 Survei Terbaru Elektabilitas Anies, Prabowo Dan Ganjar Usai Ramai Petisi Kampus Kritik Jokowi
-
Banyak Kampus Sampaikan Seruan Moral, Alam Ganjar Sebut Demokrasi Saat ini Dikebiri
-
Akademisi Turun Gunung, Ini Daftar Kampus yang Kritik Jokowi Jelang Pilpres 2024
-
Bahlil Sebut Kampus Ditunggangi, TPN Ganjar-Mahfud: Jangan Rendahkan Martabat Para Intelektual
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM