Suara.com - Sempat beredar video dua orang perempuan membuat konten 'mundur wir' di media sosial. Keduanya diduga tengah melontarkan sindiran kepada salah satu Paslon pada Pilpres 2024.
Namun belakangan, salah seorang pembuat konten itu minta maaf atas ulahnya di media sosial. Ia mengaku tak tahu akan arti kata autis yang sempat diucapkan dalam video yang viral.
"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada orang tua yang sudah saya buat sakit hati terhadap video saya yang beredar. Saya sama sekali tidak paham dan saya tidak tahu arti kata autis dan ini tidak direncanakan," dalam video yang diunggah akun instagram @lambe_turah, dikutip Kamis (8/2/2024).
Menurutnya, semua kata-kata yang terucap dalam video tersebut hanyalah spontan tanpa direncanakan terlebih dahulu. Termasuk saat menyebut kata autis.
"Betul-betul spontan keluar dari mulut teman saya," katanya.
Meski demikian, perempuan itu mengakui kesalahannya. Ia juga bersumpah tidak mengerti dengan kata autis yang diucapkan oleh temannya.
"Dan sekali lagi, video beredar saya tidak paham arti kata autis. Saya berani bersumpah. Tapi memang saya akui saya sangat bersalah karena telah mengunggah video tersebut," katanya.
Sebelumnya, beredar di media sosial dua orang perempuan membuat konten 'mundur wir'. Saat itu mereka bersahut-sahutan, diduga menyindir salah satu Paslon.
"Mundur wir, presidenku senyumnya manis, bukan kayak anak autis," kata seorang perempuan.
Baca Juga: Survei Polstat: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Blunder Ganjar dan PDIP Ikut Jadi Penyebab
"Mundur wir, presidenku yang bagi-bagi ilmu, bukan bagi-bagi susu," lanjutnya.
"Mundur wir, kami butuh yang penyabar bukan yang suka bar-bar," timpal perempuan satunya.
"Mundur wir, presidenku yang punya gagasan bukan yang haus kekuasaan," katanya.
Berita Terkait
-
Survei Polstat: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit, Blunder Ganjar dan PDIP Ikut Jadi Penyebab
-
Klarifikasi Nelayan Sappe Soal Tudingan Settingan Nangis Saat Curhat ke Anies Cuma Gegara Dirinya Caleg PKS
-
Forum Guru Besar Indonesia Imbau Civitas Akademika Hindari Pernyataan yang Menggiring Opini Politik Elektoral
-
Viral, Detik-detik Mencekam KRL Tabrak Mobil di Petak Stasiun Daru, Penumpang Panik Ada yang Bawa Beras
-
Hadiri Istighotsah dan Maulid Nabi, Gibran Titip Para Santri Kawal Program Dana Abadi Pesantren
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045
-
Blueprint Keberlanjutan Ride-Hailing Indonesia: Motor Penggerak UMKM dan PDB Nasional
-
Anggota DPR Non Aktif Korban Disinformasi dan Fitnah, Bukan Pelaku Kejahatan
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai