Suara.com - Sebuah kisah inspiratif datang dari seorang bule asal Belanda, Chaim Fetter, yang dengan tulus hati dan kepedulian melibatkan diri dalam mengubah kehidupan anak-anak kurang mampu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pada tahun 2005, Chaim Fetter sedang menikmati liburan di pulau indah Lombok. Namun, pengalaman liburannya berubah menjadi peristiwa tak terlupakan ketika ia menjadi korban pemalakan oleh sekelompok anak-anak setempat.
Dipalak oleh sekelompok bocah, Chaim kemudian justru bertanya apakah mereka mau bersekolah. Tak disangka, semua anak itu mengungkapkan keinginan mereka untuk belajar.
Chaim yang terkejut oleh semangat belajar anak-anak tersebut, merasa iba melihat kondisi pendidikan di Lombok. Ia membawa mereka ke sekolah terdekat, namun terkejut dengan mahalnya biaya sekolah di sana.
Hal ini sangat kontras dengan keadaan di negaranya sendiri, Belanda, di mana anak-anak dapat mengakses pendidikan secara gratis.
Dengan hati yang penuh empati, Chaim Fetter memutuskan untuk mengambil langkah besar. Ia kembali ke Belanda, menjual perusahaan miliknya, dan kembali ke Lombok setahun kemudian dengan tekad kuat untuk membantu anak-anak tersebut.
Pada kunjungannya yang kedua, Chaim mendirikan Yayasan Peduli Anak di atas tanah seluas 1,5 hektar. Yayasan ini bukan hanya berfungsi sebagai sekolah, tetapi juga sebagai tempat penampungan bagi anak-anak jalanan
Di samping itu, yayasan ini menyediakan fasilitas kesehatan secara cuma-cuma untuk mendukung kesejahteraan anak-anak.
Sejak pertama didirikan pada 2006 lalu, Yayasan Peduli Anak telah mampu menyekolahkan lebih dari 200 anak di Lombok dan Sumbawa.
Baca Juga: Heboh Perusahaan BUMN Mau Dijadikan Koperasi, Cabang Olahraga Ikut Resah
Kisah Chaim kini viral di media sosial usai diunggah kembali oleh akun instagram Fyifact. Sejumlah warganet mengaku salut dengan pengorbanan dan ketulusan Chaim.
"Gila separah apa kementerian pendidikan ampe ada orang dari luar negeri, yg bela2in jual perusahaannya sendiri buat anak2 di lombok bisa sekolah," papar warganet.
"Dari kometar disini aku baru tau kalau sekolah negeri di beberapa daerah masih ada tagihan, sebenarnya itu bisa di laporin sih. Jujur aku selama ini heran bahkan sinis sama orang yang bilang ngak sekolah karna ngak punya uang soalnya aku pikir di semua daerah sama kaya di tempat kami. Soalnya aku dari sd sampai sma di sekolah negeri dan ya memang ngak ada pungutan apapun buku juga dari sekolah tapi di akhir semester memang di kembaliin sih. Trus bagi yang kutang mampu sama juara juara kelas biasanya ada bantuan dari sekolah dan pemerintah juga," ujar netizen.
"Itu org luar negeri sampe mau jual perusahaan org Indonesia banyak yg jadi sultan cuma untuk pamer kekayaan nya apa ga malu," kata warganet lainnya.
Berita Terkait
-
Heboh Perusahaan BUMN Mau Dijadikan Koperasi, Cabang Olahraga Ikut Resah
-
Fery Farhati Sebut Anies-Cak Imin Bakal Perkuat Perlindungan Masyarakat Adat
-
Berani Gas-gasan soal Pilpres 2024, Riwayat Pendidikan Fedi Nuril Ternyata Lulusan Universitas Mentereng
-
Sama-Sama dari Keluarga Disiplin, Ini Bedanya Pendidikan Lettu Muhammad Fardana vs Enji Baskoro
-
Belajar Budidaya Mutiara, Fery Farhati Ajak Masyarakat Jaga Laut Indonesia Tetap Bersih
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?