Suara.com - Gilang Dirgahari atau yang biasa disapa Gilang Dirga, memberikan tanggapan terkait meninggalnya Raden Andante Khalif Pramudityo anak Tamara Tyasmara.
Pria yang lahir pada 17 Agustus 1989 itu menyatakan, aksi penenggelaman Dante di kolam renang termasuk perilaku biadab. Hal itu disampaikan Gilang kala dirinya di wawancarai wartawan.
"Yah biadab lah itu. Nggak bener lah itu," ucapnya, dikutip Senin (12/02/2024) dari video yang diunggah @lambe__danu.
Gilang mengaku, ingin tersangka pembunuh Dante mendapatkan hukuman mati. Ia merasa prihatin karena pelaku tak langsung ditangkap.
"Gua sih pengennya hukumannya mati ya. Banyak juga yang sangat apa namanya, menyayangkan kenapa nggak langsung ditangkap," sebutnya.
Ia menyatakan, dirinya juga menanti hukuman apa yang diberikan penyidik kepada pembunuh Dante. Namun, ia menjelaskan, dirinya emosi melihat video Dante saat ditenggelamkan di kolam renang umum.
"Kan sekarang nih begini, ya kalau misalkan kita bicara pelaku nanti kita coba lihat lagi di penyidikannya akan seperti apa, sampai mana buktinya akan kita lihat. Cuman gua kan punya anak. Ngelihat kayak begitu kan kita emosi. Kan kebakar kita kan."
"Emosinya ya kan ngelihat (Dante ditenggelamkan). Aduh gua aja sampai nggak berani lihat videonya. Udah ceritain aja gua bilang gitu kan," tambahnya.
Soal video detik-detik Dante ditenggelamkan dan viral di media sosial (Medsos), Gilang menyebut dirinya tak berani untuk melihat lebih jelas. Alasannya, karena ia memiliki anak.
Baca Juga: Sahabat Buktikan Tamara Tyasmara Sedih Kehilangan Putranya, Tangisi Dante hingga Tak Sadarkan Diri
"Iya jadi begini-begini (tangannnya menirukan jantung yang deg-degan) pas (nonton). Aduh nggak deh, gua nggak berani lihat videonya karena gua punya anak," sebutnya.
Saat ini katanya, ia jadi tak berani untuk menitipkan anaknya kepada siapapun. Ia merasa tidak percaya karena peristiwa Dante tersebut.
"Iya asli gue jadi lebih takut bener. Gua jadi mulai nggak percaya siapapun akhirnya. Sekarang kalau mau nitipin anak, ya gue mesti hati-hati dulu. Bener-bener asli, gue jadi parno," lugasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Dalami Kemungkinan Ada Tersangka Lain di Kasus Kematian Anak Tamara Tyasmara, Siapa?
-
Jawab Tudingan Negatif Warganet, Tamara Tyasmara Unggah Foto Gendong Almarhum Dante yang Dibungkus Kain Kafan
-
Ahli Psikologi Forensik Pinta Polisi Tak Percaya Tipu Muslihat Yudha Arfandi: Pelaku Punya Kepentingan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?