Suara.com - Nama komedian Komeng mendadak viral usai namanya masuk dalam surat suara sebagai anggota DPD Jawa Barat. Namun siapa sangka, ia justru mengantongi suara terbanyak dibanding caleg lainnya.
Sebagai seorang komedia, rupanya Komeng punya tujuan khusus terhadap kemajuan dunia hiburan tanah air. Lewat program kerja yang akan dijalankannya nanti saat duduk di bangku DPD nanti, ayah 3 anak itu akan menggagas projek Hari Komedi.
"Coba lihat.. Hari Film ada, Hari Musik ada, tapi Hari Komedi nggak ada," ucap Komeng kepada awak media, Rabu (14/2/2024).
Menurut Komeng, rencana tersebut sudah dicanangkan beberapa komedian, namun belum membuahkan hasil. Ia lantas memiliki inisiatif untuk menggagas ide tersebut ke tingkat DPR.
"Yasudah ane coba," ujar Komeng.
Bukan cuma itu saja keinginan Komeng, ia juga berharap agar Indonesia makin dikenal di negara luar lewat komedi.
"Saya bikin konsep gimana caranya kita bisa menjajah negara lewat budaya. Kan selama ini kita di jajah oleh korea ya, dengan drakor, dengan apanya pun sampai ke makanannya," kata Komeng.
Komeng juga menyoroti soal aturan yang berlaku antara di Indonesia dengan di luar negeri. Menurut dia, jika komedian tanah air tampil di luar negeri maka honornya akan dipotong.
Sayangnya, menurut Komeng aturan tersebut tidak berlaku di tanah air. Di sini, para komedian Luar Negeri bebas tampil tanpa potongan honor sebagaimana yang berlaku sebaliknya.
Baca Juga: Komeng Ditanya Mau Dipanggil Senator atau Uhuy: Bebas, Asal Jangan Dipanggil KPK
"Kalau main di luar negeri itu komunitas komedinya, minta potongan honor kita. Tapi di komunitas di kita nggak pernah mau motong (honor) orang dari luar. Kan banyak pemain luar pada main disini. Semaunya aja dia, enjoy aja ya kan," jelasnya.
Dari situ Komeng berharap bisa memajukan seni dan budaya dalam hal komedi tidak lagi dikerdilkan.
"Jadi keseniannya secara garis kebudayaan di Indonesia kan kurang. Padahal dari budaya bisa diangkat dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar buat negara," tutupnya.
Berita Terkait
-
Komeng Ditanya Mau Dipanggil Senator atau Uhuy: Bebas, Asal Jangan Dipanggil KPK
-
Padahal Fotonya Nyeleneh, Komeng Malah Dapat Suara Tinggi di TPS, Apa Alasannya?
-
Kisah Komeng Tak Sanggup Marah Saat Mobil Pajeronya Dijual Diam-diam oleh Anaknya, Alasannya Bikin Haru
-
Terkuak Foto Nyeleneh Komeng di Surat Suara Pemilu 2024, Diambil saat Panasin Mobil
-
Tak Seperti Politikus Lainnya, Komeng Punya Program Kerja Anti Mainstream
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?
-
Pelaku Bom SMA 72 Jakarta Terungkap! Kapolri: Pelajar Sekolah Itu Sendiri, Korban Bully?
-
Ungkap Banyak Kiai Ditahan saat Orba, Tokoh Muda NU: Sangat Aneh Kita Memuja Soeharto
-
Soroti Dugaan Kasus Perundungan, Pimpinan Komisi X Desak Polisi Usut Tuntas Ledakan SMAN 72 Jakarta
-
Detik-detik Mencekam di SMAN 72 Jakarta: Terdengar Dua Kali Ledakan, Tercium Bau Gosong
-
Dasco Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berusia 17 Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
-
KPK-Kejagung Didesak Usut Dugaan Korupsi usai Portal Mitra Dapur MBG Ditutup, Mengapa?