Suara.com - Sosok Megawati Soekarnoputri selalu berhasil menjadi sorotan publik. Kepiawaiannya berpidato yang berapi-api masih dilakukan di usianya yang sudah masuk kepala 7 ini.
Dalam perjalanan politiknya, Megawati kerap dipuji sebagai pemimpin konsisten menjaga konstitusi, namun tidak sedikit juga yang tidak sejalan dengan sosok Presiden perempuan pertama Indonesia ini.
Momen Pemilihan Presiden atau Pilpres memang tidak akan lepas dari sosok Megawati Soekarnoputri. Karena ialah sosok Presiden yang mengajukan pemilihan secara langsung pasca terjadinya reformasi.
Ya, masa politik setelah kekuasaan Presiden Suharto (orba) digulingkan. Momen sejarah politik yang sudah berlangsung pulihan tahun tersebut muncul kembali di musim Pilpres 2024 ini.
Sebuah video memperlihatkan bagaimana Megawati dan tokoh-tokoh nasional melakukan pemilihan secarla lagsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca juga:
Pendidikan Mentereng Anak Kembar Komeng, Lulusan Sekolah Internasional
Ternyata Segini Harga Jam Tangan Mayor Teddy, Netizen: Sangat Sederhana Buat Seorang Ajudan Prabowo
Di video yang kekinian viral, tampak Megawati Soekarnoputri hadir di TPS bersama sang suaminya, Taufik Kiemas.
Baca Juga: Fenomenal Lagu 'Oke Gas 2' Mendunia, Abu Janda: Jadi Gak Usah Heran Pak Prabowo Menang Telak
Jika benar itu ialah Pemilu tahun 1999, maka Pemilu tersebut dilaksanakan pada 7 Juni atau bertepatan dengan 13 bulan masa kekuasaan Presiden Habibie yang selesai.
Pada masa pemerintahan Habibie, pemilu yang pada awalnya diagendakan tahun 2002 namun dipercepat pelaksanaannya menjadi tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik.
MPR kemudian mengangkat Abdurrahman Wahid (Gus dur) dan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pasangan tersebut berganti menjadi Megawati Soekarnoputri dengan Hamzah Haz sebagai hasil dari rapat istimewa MPR RI tanggal 23 Juli 2001 dan berdasarkan Ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/2001.
Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama yang presidennya dipilih langsung oleh rakyat. Penerapan peraturan ini terjadi setelah amandemen UUD 1945.
Pemilu kali ini juga memerintahkan pembentukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pada pemilu ini, SBY dan Yusuf Kalla yang menjadi pemenang Pilpresnya.
Tag
Berita Terkait
-
Hotman Paris Unggah Ulang Pidato Megawati di Depan Jokowi: Tidak Rela Diginiin
-
Prabowo-Gibran Unggul 57,95% Versi Real Count KPU, Tapi Masih Takluk dari AMIN di Daerah Ini
-
Mahfud MD: Tidak Ada Perbedaan Substansi Antara Statement Saya dan Mas Ganjar
-
Suara Naik Signifikan, PKB Klaim Dapat Tambahan 23 Kursi DPR RI
-
Fenomenal Lagu 'Oke Gas 2' Mendunia, Abu Janda: Jadi Gak Usah Heran Pak Prabowo Menang Telak
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog