Suara.com - Pasangan Prabowo Gibran untuk sementara berdasarkan hasil quick count menjadi pemenang dalam Pilpres 2024.
Majunya Gibran sebagai pendamping Prabowo ternyata ada andil dari pendakwah kondang asal Sleman, Gus Miftah.
Dikutip dari channel YouTube NgabarinKabarTerkabar, dalam video singkat yang diunggah, Gus Miftah bercerita awal mula nama Gibran muncul untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2024.
Ia menyebut bahwa awal mulanya skema yang dipilih untuk mendampingi Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 adalah Erick Thohir.
Erick Thohir merupakan sosok yang disodorkan Presiden Jokowi.
Pengasuh ponpes Ora Aji itupun menyebut di awal pembicaraan tak pernah ada nama Gibran masuk dalam kandidat cawapres. Apalagi keluarga besar Jokowi dan Jokowi sendiri tak sepakat dengan pencalonan anaknya.
"Keluarga Jokowi, Iriana Jokowi hingga keluarga besar Solo tak mau menghendaki Gibran jadi cawapres Prabowo," ungkapnya seperti dikutip Rabu (21/2/2024).
"Ketika ultah di Pondok, Prabowo sempat tanya ke saya, Gus siapa kira-kira. Karena waktu itu yang diendorse adalah Erick Thohir tapi analisanya Erick Thohir agak lemah di Jawa Timur sehingga kalau dipaksakan saya khawatir akan kalah. Waktu itu saya sebut Gibran, ternyata sama dengan pilihan Prabowo," bebernya.
Setelah itu, Prabowo pun meminta Gus Miftah untuk membujuk Jokowi agar merelakan Gibran maju sebagai cawapres.
Baca Juga: ADUH! Baru Sehari Jadi Menko, Hadi Tjahjanto Langsung Turun Tangan Urus Skandal Triliunan Rupiah?
Dari situ, Gus Miftah kemudian menghadap Jokowi di Istana Bogor untuk menyampaikan maksud dan tujuannya terkait kandidat cawapres Prabowo.
"Saya diminta menghadap membujuk Pak Jokowi agar melepas Gibran sebagai cawapres. Jadi ketika itu setelah Pak Jokowi pulang dari China, saya bertemu dengan beliau di Istana Bogor," ungkapnya.
"Waktu itu Jokowi tanya, Gus Miftah maunya siapa. Saya jawab kalau ngga mas Erick Thohir ya Gibran," kisahnya.
Tak disangka-sangka, Jokowi bereaksi spontan terperanjat dari tempat duduknya.
"Jangan!" kata Gus Miftah menirukan reaksi Jokowi saat disebut nama Gibran.
Belakangan nama Gibran Rakabuming Raka diumumkan oleh Prabowo sebagai bakal cawapresnya pada Minggu (22/10/2023) lalu.
Pengumuman tersebut langsung disampaikan Prabowo setelah bertemu secara intens dengan sejumlah partai koalisinya di Kertanegara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah