Suara.com - Tim sukses paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Refly Harun, mengklarifikasi video perdebatan panasnya dengan pengamat politik M Qodari di stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu.
Refly Harun mengaku tidak marah secara pribadi dengan Qodari tapi ia marah dengan fenomena intelektual yang berkhianat.
"Saya tidak marah dengan Qodari pribadi, tapi saya marah dalam tanda kutip dengan fenomena intelektual yang berkhianat," ujar Refly Harun dalam video yang beredar di media sosial.
Baca Juga:
Cak Imin Hilang dari X, Buntut Koreksi Pernyataan Anies Baswedan?
Refly Harun khawatir Indonesia kembali pada rezim otoritarianisme dan jika itu terjadi maka susah sekali untuk membangunnya kembali.
Sementara di sisi lain kata dia, ada pihak yang senang-senang, berfoya-foya dan lain sebagainya di atas kehancuran Indonesia sebagai negara besar.
"Anda bisa bayangkan kalau seandainya seorang pemimpin negara menang dengan cara curang, menang dengan cara menggerakkan aparat negara dan aparat pemerintah. Itu yang harus kita pahami," ujar dia.
Baca Juga: Camelia Malik Soroti Pilpres 2024: Siapa Saja Punya Hak Jadi Presiden, Tentunya Tidak Curang
Refly Harun menegaskan pilihanya terhadap paslon AMIN adalah pilihan moralistik namun tidak dengan orang yang memilih Prabowo-Gibran.
"Ya mungkin juga saya salah atau dibilang sok moralis tetapi pilihan saya memilih Anies pilihan moralistik, memilih Prabowo sukar saya mengatakan ini adalah pilihan yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi moralitas," kata Refly.
Walau begitu ia tidak mempermasalahkan hal tersebut kaerna setiap orang punya kebebasan asal jangan merusak demokrasi.
Saat ini Refly Harun mengatakan, pihaknya masih berjuang untuk membuktikan ada kecurangan terstruktur, sistematis dan massif pada Pilpres 2024.
"Kita masih berjuang untuk membuktikan ada kecurangan sehingga kemenangan bisa tetap diraih oleh yang benar dan lurus dan demokrasi bisa diselamatkan," ucap Refly Harun.
Berita Terkait
-
Camelia Malik Soroti Pilpres 2024: Siapa Saja Punya Hak Jadi Presiden, Tentunya Tidak Curang
-
Rencana JK Bertemu Megawati Jadi Sorotan, Sekjen NasDem: Itu Pertemuan Para Dewa!
-
Sudjiwo Tedjo Sentil M Qodari: Dulu Mobilnya Biasa Aja Sekarang Alphard
-
Cak Imin Hilang dari X, Buntut Koreksi Pernyataan Anies Baswedan?
-
Tak Ada Efek Ekor Jas! Prabowo Menang Pilpres, Tapi Gerindra Gak Terlalu Diuntungkan?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Yudo Sadewa Viral, Berapa Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar
-
Dinilai Sakiti Hati Rakyat, PDIP Didesak Copot Deddy Sitorus dan Lasarus dari DPR
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius