Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, lebih memilih fokus pada rekonsiliasi bangsa pasca-Pemilu 2024 daripada wacana penggunaan hak angket pelanggaran pemilu.
AHY berpendapat bahwa hak angket tidak memiliki urgensi saat ini, meskipun Demokrat merupakan bagian dari pemerintahan.
"Saya justru lebih tertarik pasca-Pemilu 2024 setelah kita mengetahui itu namanya pertempuran politik itu menyisakan orang yang kecewa, orang marah yang belum bisa mencapai targetnya, dan saat yang baik untuk kita mulai merajut kembali rekonsiliasi bangsa dan itu harus kita tunjukkan secara genuine," ujar AHY di Jakarta, dikutip, Sabtu.
AHY melihat hasil hitung sementara perolehan suara Pilpres 2024 menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dua pasangan lain.
Baca juga:
Gabung di Kabinet Jokowi, AHY Disindir Kader Sendiri: Jelas Hanya Mengejar Jabatan!
Seorang Ibu Hamil di Subang Tiba-Tiba Melahirkan di Bank, Netizen Ramai Berikan Nama Ini
Dia menghormati penghitungan suara yang masih berlangsung dan menghargai hak konstitusional partai lain untuk menggunakan hak angket.
"Walaupun sekali lagi lagi kita menghormati penghitungan masih berlangsung. Bagaimanapun kita menunggu secara formal dan resmi oleh KPU. Bisa dilihat secara rasional juga hasil penghitungan sementara terkait dengan pilpres ini sudah menempatkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai kandidat yang unggul dan jauh, unggulnya marginnya besar," kata dia.
Bagi AHY, 8 bulan sisa masa kerja kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin lebih penting untuk fokus pada transisi kepemimpinan nasional. Dia ingin Indonesia tidak terjebak dalam urusan yang tidak produktif bagi pembangunan bangsa.
Untuk diketahui, Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru saja dilantik sebagai Menteri ATR/BPN Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jakarta pada Rabu (21/2) lalu.
Berita Terkait
-
Gabung di Kabinet Jokowi, AHY Disindir Kader Sendiri: Jelas Hanya Mengejar Jabatan!
-
Annisa Pohan Pilih AHY Tugas ke Medan Perang Daripada Anak Tidak Naik Kelas: Alasannya Bikin Mata Berkaca-kaca
-
AHY Spil Sehari Bareng Presiden Jokowi, Apa yang Dirasakan?
-
AHY Turut Penasaran Isi Pertemuan SBY dengan Prabowo
-
AHY Akan Hormati Prabowo jika Terima Partai dari Koalisi Lain Gabung Kabinet
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?