Suara.com - Kasus Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno yang diduga mencabuli bawahannya memantik demonstrasi dari kalangan mahasiswa.
Kali ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai fakultas di UP itu menutup akses di depan kampusnya, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa (27/02/24).
Aksi ini merupakan kali kedua yang digelar oleh mahasiswa UP sebelumnya aksi ini digelar di depan rektorat. Namun karena respons kampus yang lambat mereka akhirnya bergeser ke jalan depan kampus.
Selain menutup jalan, para mahasiswa juga membakar ban bekas dan membentangkan poster berisi spanduk bertuliskan tuntutan mereka.
Aksi demonstrasi mahasiswa UP yang menuntut sang rektor dicopot buntut kasus pencabulan itu membuat menyebabkan kemacetan hingga belasan kilometer.
Tuntut Rektor Dicopot
Sebelumnya diberitakan bahwa Senat Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (KMUP), menuntut rektor Edie Toet Hendratno agar dinonaktifkan dari jabatannya. Hal itu buntut ulah sang rektor yang diduga mencabuli bawahannya.
Peristiwa pelecehan seksual tersebut diduga terjadi di lingkungan kampus UP.
"Mendesak dan menuntut satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menonaktifkan sementara rektor UP dari jabatannya selama berjalannya proses hukum," tulis Senat KUMP di akun Instagram resminya pada Sabtu (24/2/24).
Baca Juga: Periksa Korban Dan Saksi, Polda Metro Akan Kembali Panggil Rektor UP Kamis Pekan Ini
Tuntutan Senat agar rektor UP dinonaktifkan dari jabatannya bukan tanpa sebab. Hal itu menurut mereka telah tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) yang telah ditetapkan.
"Sesuai amanat peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia nomor 30 tahun 2021," tulisnya.
Berdasar informasi, peristiwa dugaan pelecehan seksual ini dilakukan Edie Toet Hendratno terhadap RZ pada Februari 2023 lalu. RZ ketika itu masih menjabat sebagai Kabag Humas dan Ventura Universitas Pancasila.
Tindak pelecehan seksual ini diduga terjadi sebanyak dua kali. Pertama ketika RZ dipanggil ke dalam ruangan sang rektor. Saat itu ETH secara tiba-tiba mencium pipi korban.
Kedua terjadi ketika sang rektor meminta tolong RZ meneteskan obat mata. Namun Edie Toet secara lancang meremas payudaranya. Buntut kasus pelecehan yang menimpanya, RZ kemudian melaporkan Prof Edie Toet dan kini kasus tersebut sedang diusut oleh Polda Metro Jaya.
Di tengah kasus yang menimpanya, korban RZ malah dimutasi oleh pihak kampus UP ke unit kerja lain.
Selain di kepolisian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut melakukan investigasi terkait kasus dugaan pencabulan Rektor Universitas Pancasila (UP) Edie Toet Hendratno terhadap bawahannya RZ. (Muhamad Iqbal Fathurahman)
Berita Terkait
-
Periksa Korban Dan Saksi, Polda Metro Akan Kembali Panggil Rektor UP Kamis Pekan Ini
-
Mahasiswa UP Kecewa Rektor Jadi Terduga Pelecehan Seksual: Padahal Dia Yang Bentuk Satgas PPKS
-
Mahasiswa Tuntut Rektor Universitas Pancasila Dicopot Usai Dilaporkan Kasus Pelecehan Seksual
-
Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Senat Mahasiswa Universitas Pancasila Desak Rektor Edie Dinonaktifkan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris