Suara.com - Co Captain pasangan calon atau paslon AMIN, Tom Lembong diminta mengomentari sejumlah tokoh, di antaranya anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Hal ini terjadi saat mantan menteri Perdagangan ini menjadi bintang tamu di podcast dokter Richard. Ditelisik di akun YouTube, Selasa (28/2/2024) diketahui Tom Lembong diminta berkomentar mengenai Jokowi, SBY, sampai dengan Gibran Rakabuming Raka.
"Pak singkat saja pak, berikan penilaian mengenai Jokowi?" tanya dokter Richard. Mendapatkan pertanyaan ini, Tom Lembong menjawab lebih bijaksana.
Menurut Tom Lembong, pemimpin Indonesia memang punya era masing-masing. Dia awalnya membahas mengenai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saat eranya, SBY muncul 2004 baru muncul teror-teror dan banyak kerusuhan di sejumlah tepat dan memang butuh tokoh militer. Kita mensyukuri tepat di eranya. Setelah 10 tahun kemudian, ekonomi kurang berkembang. Saat itu fokus pada pengamanan dan keamanan negara,"ujarnya.
Tom Lembong kemudian mengungkapkan 10 tahun setelah SBY, tentu Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang jawabannya ada di Jokowi.
"Tapi balik lagi saat pak Jokowi muncul, ia sosok yang persis sesuai yang dibutuhkan. Sepuluh tahun kemudian kita butuh tokoh berbeda, kita kembali ke prosedur, dan kembali ke niat. Saat ini, tokoh yang sesuai kebutuhan negara, ialah pak Anies," ucap Tom Lembong menjelaskan.
Barulah saat diminta mengomentari sosok Gibran.
Saat itu, ia berhenti sejenak. Barulah Tom Lembong mengomentari mengenai sosok muda asal Thailand. Partai yang menang Pemilu tahun lalu, partai yang teknokat yang dipimpin anak muda, Pita Limjaroenrat.
Baca Juga: Potret Selvi Ananda Pakai Kaus Oblong, Tetap Mencolok Tenteng Hermes Ratusan Juta
"Tanam bibit-bukan hanya tanam bibitnya, ada pepatah sebuah peradaban akan sukses dan berhasil, jika orang-orangnya menanamkan bibit, jika dipanen oleh generasi selanjutnya. Loyalitas antar generasi, usia, muda dan generasi yang belum lahir," ucapnya.
Berita Terkait
-
Total Harga Outfit Gibran Rakabuming Bertemu Prabowo Subianto, Kemeja Ratusan Ribu tapi Jam Tangan Ratusan Juta
-
Prabowo Masukkan Nama Budi Gunadi, Mahendra Siregar Hingga Bos BNI Jadi Calon Menkeu
-
Daftar Penerima Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Tahap Pertama, 2025 Langsung Gas!
-
Potret Selvi Ananda Pakai Kaus Oblong, Tetap Mencolok Tenteng Hermes Ratusan Juta
-
Momen Ibu Gibran Panik dan Panggil Paspampres Gegara Ada yang Beda di Wajah Jokowi
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?