Suara.com - Komika Ernest Prakasa ikut merespon kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan Pangkat Jenderal Kehormatan kepada Prabowo Subianto, Rabu (28/2/2024). Dan kini, Ketum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan RI itu resmi menyandang pangkat bintang empat atau Jenderal TNI.
Ernest tak terlalu nyinyir. Ia hanya memberikan satu komentar disertai dengan video yang berisi alasan Jokowi memberikan Prabowo pangkat kehormatan.
"Atur aja Pak," cuitnya lewat akun X @ernestprakasa.
Cuitan Ernest pun langsung diserbu netizen.
"Ngapain sih pada ribut, puyer aja bintangnya 7," tulis @xxxaryadi.
"Levelnya udah pasrah sama negara ini," kata @ayatsucii.
"Atur aja, bapak kan yang punya negara," cuit @maspandam.
"Jendral bintang 4 to Presiden RI 2024-2029," kata @RayhanDama.
"AGAK LAEN emang Presiden satu tuh!" komentar @PakarINTELek.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi secara resmi telah menyerahkan Keprres Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Kekinian Prabowo berpangkat bintang empat, Jenderal TNI.
Pemberian pangkat kehormatan itu dilakukan Jokowi dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Sebelum menyematkan pangkat jenderal untuk Prabowo, Jokowi dalam arahannya menyampaikan terlebih dahulu perihal kenaikan pangkat kehormatan tersebut.
"Saya ingin menyampaikan penganugerahan kenaikan pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto," kata Jokowi di hadapan perwira TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Rabu (28/2/2024).
Jokowi menyampaikan alasan mengapa kenaikan pangkat kehormatan diberikan kepada Prabowo.
"Penganugerahan ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa dan kepada negara. Saya ucapkan selamat kepada Bapak Jenderal Prabowo Subianto," kata Jokowi.
Diketahui, pangkat Prabowo Subianto saat masih aktif di militer adalah Letnan Jenderal atau bintang tiga. Dengan demikian, mantan Komandan Jenderal Kopassus dan Pangkostrad ini akan menyandang bintang empat.
Tag
Berita Terkait
-
Perlawanan Digital Menggema: Puluhan Artis Serentak Ubah Profil Brave Pink dan Hero Green
-
Nama Dicatut Akun Penyebar Konten Demo, Ernest Prakasa: Gokil Cara Mainnya!
-
Cara Film Tinggal Meninggal Menggali Sisi Introvert Manusia
-
Pecah Telur! Marinir Akhirnya Punya Jenderal Bintang 4, Sosoknya Dikenal Tegas
-
7 Fakta Menarik Film Tinggal Meninggal, Tayang Mulai Hari ini!
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Link Resmi Template Brave Pink Hero Green Lovable App, Tren Ubah Foto Jadi Pink Hijau
- Penuhi Tuntutan Demonstran, Ketua DPRA Setuju Aceh Pisah dari Indonesia
- Presiden Prabowo Tunjuk AHY sebagai Wakilnya ke China, Gibran ke Mana?
Pilihan
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
-
Bisnis Riza Chalid Apa Saja? Sosok Koruptor Berjulukan The Gasoline Godfather
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai Awet di Bawah Rp 2 juta, Tahan Seharian! Terbaik September 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah di Bawah Rp 2 juta dengan Spek Dewa! Terbaik September 2025
Terkini
-
Berakhir Dengan Rompi Pink: 5 Kisah yang Hancurkan Karier 'Anak Ajaib' Nadiem
-
Kesaksian Warga soal 5 Jenazah Terkubur dalam Satu Liang di Belakang Rumah
-
Mantan Gubernur Lampung Diperiksa Dugaan Korupsi Dana PI 10 Persen, 7 Mobil Disita
-
Divonis Demosi 7 Tahun, Bripka Rohmat: "Saya Hanya Jalankan Perintah Pimpinan"
-
KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
-
Pesan Menteri Yusril untuk Pembela Delpedro: Lawan Secara Gentleman, Jangan Cuma Minta Bebas!
-
Ngaret dari Jadwal, BEM SI Tetap Gelar Aksi di Depan Gedung DPR RI: Bebaskan Kawan Kami!
-
Guru Besar Bongkar Akar Masalah Indonesia: Bukan DPR, Tapi Partai Politik
-
Glodok Bangkit! Aktivitas Pecinan Kembali Ramai Usai Kericuhan Landa Jakarta
-
Guru Besar Bongkar Akar Masalah Indonesia: Bukan DPR, Tapi Partai Politik