Suara.com - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri dituding gagal move on dari zaman kampanye Presiden Joko Widodo karena baju yang dikenakannya.
Baju yang dikenakannya adalah baju kotak-kotak andalan Jokowi saat mengikuti pilgub DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dulu, Jokowi menggunakannya sebagai salah satu media kampanyenya.
Kini Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut menggunakannya lagi di tengah isu merenggangnya hubugan Jokowi dengan PDIP.
Hal ini terlihat saat Megawati berbincang bersama Cak Lontong di konten Battle Bubur yang diunggah di Instagram @bumegabercerita. Dalam konten itu Megawati ditanya berbagai hal termasuk soal dirinya masuk tim bubur diaduk atau bubur tidak diaduk.
Namun yang menjadi perhatian justru baju yang digunakannya. Megawati menggunakan baju kotak-kotak berwarna hitam, merah dan putih.
Warganet pun melontarkan tudingan bahwa ibu dari Puan Maharani tersebut gamon alias gagal move on dari zaman kejayaan PDIP saat Jokowi menang Pilgub DKI Jakarta.
“Bajunya memorable banget,” ujar @danis***
“mungkin gamon pas jaman Jokowi,” ujar @tika***
“Bajunya ngingetin saya pada seseorang,” ujar@ftk***
Baca Juga: Soal Waktu Pertemuan JK dan Megawati, Anies: Tinggal Nunggu Waktu Saja
“Bajunya Ibu Mega itu kode...soft tp dalemm... Sehat selalu Bu #satyamevajayate #godblessindonesia.” Ujar @teo**
Arti Baju Kotak-kotak Kejayaan Jokowi
Saat menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama selalu mengenakan kemeja kotak-kota.Kostum perpaduan warna merah, biru, dan putih ini tidak asal pilih, karena ternyata makna tersendiri yang ingin mereka sampaikan kepada masyarakat.
Selain itu Jokowi mengatakan, ia selalu menggulung lengan baju kotak-kotak yang ia kenakan karena ingin menunjukkan bahwa pemimpin harus siap bekerja.
Sedangkan menurut Ahok, kala itu Jakarta memerlukan pemimpin yang harus mengenal kondisi warga dari dekat, bukan dari belakang meja di kantor.
"Kami memilih kemeja ini bukan tanpa alasan. Ini ada artinya. Intinya adalah kami akan kerja untuk rakyat dan turun terus ke lapangan. Jakarta butuh cagub-wagub yang tidak hanya duduk di belakang meja," kata Ahok dulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Ciliwung Meluap usai Hujan Deras, 20 RT di Jakarta Terendam Banjir
-
Karen Agustiawan Sebut Pemerintah Lempar Tanggung Jawab ke Pertamina soal Sewa Tangki BBM
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Hujan Hingga Malam Hari
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangan Dicabut, Eks Dirut Pertamina Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM PT OPM