Suara.com - Penghuni Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakarta Utara digegerkan dengan peristiwa mengerikan pada Sabtu (9/3/2024) sore. Peristiwa itu terkait aksi satu keluarga yang diduga bunuh diri dari lantai 22 apartemen.
Kasus satu keluarga bunuh diri itu terungkap saat petugas keamanan mendengar suara dentuman keras seperti benda terjatuh ke bawah. Suara dentuman itu terdengar ketika petugas keamanan itu sedang berada di lobi apartemen.
Lantaran curiga, petugas itu pun akhirnya mendatangi asal suara yang terdengar dari pelataran parkir kendaraan. Ternyata, petugas itu menemukan empat orang yang tergeletak bersimbah darah. Kasus itu pun akhirnya dilaporkan ke polisi.
"Keempat korban diduga melompat dari roof top apartemen tersebut," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya dikutip dari Antara, Minggu (10/3/2024).
Berdasarkan pemeriksaan di lokasi, keempat korban tewas yang diduga bunuh diri ternyata masih satu keluarga. Mereka berinisial EA (50), perempuan berinisial AIL dan dua anak remaja laki-laki berinisial JWA (13) dan remaja wanita berinisial JL (16).
Menurut hasil penyelidikan sementara, ujar kapolsek, keempat korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi nekat tersebut.
"Persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri," ujarnya.
Dari hasil rekaman CCTV, satu keluarga itu datang ke Apartemen Teluk Intan sekitar pukul 16.20 WIB menggunakan mobil Grandmax B 2962 BIQ. Selanjutnya mereka lalu masuk ke lobi dan langsung menuju lift.
Saat di lift, AE mencium kening istrinya AIL yang mengumpulkan semua telepon seluler korban ke dalam tasnya.
Setelah keluar dari lift mereka menaiki tangga darurat dan sampai di rooftop lalu meloncat dari atas.
"Dari gerak gerik kami menyimpulkan ini bunuh diri yang sudah dipersiapkan bersama," kata dia.
Ady mengatakan keluarga ini memang menghuni kamar di apartemen tersebut tapi selama dua tahun terakhir mereka tidak tinggal di sana.
"Kesimpulan awal motif korban adalah bunuh diri dan kami lakukan penyelidikan lanjutan," kata dia
Menurut dia, keempat korban mengalami luka berat di bagian kepala dan patah di sekujur tubuh.
Ia mengatakan keempat jasad sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan Visum Et Refertum.
Berita Terkait
-
Sekeluarga Bundir! Detik-detik Ayah Cium Kening Anak-Istri dan Terjun Bareng dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
-
Kasus Satu Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Motifnya Masih Misterius!
-
Diduga Bundir Massal, Detik-detik 4 Orang Tewas Usai Loncat Dari Lantai 22 Apartemen Teluk Intan
-
Ngeri! Wanita Ini Langsung Disundul Mobil usai Loncat dari Flyover Ancol, Apa Motifnya?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu