Suara.com - Eks Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Norman Lianto resmi dipolisikan oleh seorang wanita berinisial W (29) ke Polda Metro Jaya, atas perkara dugaan kekerasan seksual.
Awalnya W takut untuk menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada publik. Namun akhirnya ia berani membongkarnya usai mendapat pendampingan psikologis.
Baca Juga:
Dibongkar di Sidang Sengketa MK, BW: Pj Gubernur Dicopot Gegara Prabowo-Gibran Kalah di Aceh
Beri Bukti Intervensi Bansos, BW: Suara Prabowo di Talaud Hanya 9,01% Pada 2019, Sekarang 75,39%
Mulanya W melaporkan Norman ke Polda Metro Jaya, pada 12 Desember 2023 silam atau 7 hari usai peristiwa rudapaksa yang dilakukan Norman terhadap dirinya.
Namun nahas, laporannya saat itu ditolak. Petugas kepolisian berdalih lantaran saat itu terlapor, Norman sedang maju dalam kontestasi politik alias menjadi calon anggota legislatif.
W sempat frustasi lantaran merasa tidak mendapatkan keadilan atas apa yang diterimanya.
Baca Juga: Budaya Patriarki Jadi Salah Satu Faktor Pemerkosaan Adik oleh Kakak Kandung di Bengkulu
Hingga akhirnya, W bertemu dengan kuasa hukumnya, bernama Tommy Lambuaso.
Didampingi Tommy, W kembali melaporkan Norman, ke Polda Metro Jaya pada 10 Januari 2024. Laporan tersebut terigister dengan nomor laporan STTLP/B/135/1/2024/SPKT POLDA METRO JAYA.
"Sekarang masih dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti dari Polda Metro Jaya," kata kuasa hukum W, Tommy Lambuaso, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Tommy menduga, kliennya bukan satu-satunya korban Norman. Informasi tersebut didapatkan Tommy dari kliennya usai berbincang dengan rekannya di internal PSI.
Namun korban lainnya, kata Norman, hingga saat ini belum berani untuk buka suara seperti W.
"Itu hasil komunikasi antara klien kami dengan beberapa teman-temannya yang dia kenal di internal PSI," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Korban Rudapaksa Eks Ketua PSI Jakarta Barat Diintimidasi Lalu Dipaksa Tandatangani Surat Pernyataan
-
Sempat Disekap, Ini Kronologi Lengkap Wanita Diperkosa Kader PSI Norman Lianto
-
Prabowo Menang Pilpres di Jakarta, PSI Sebut Warga Ibu Kota Tak Mau Anies Memimpin Lagi
-
Anthony Norman Lianto: Jadi Kurir di Australia, Masuk PSI kini Tersandung Kasus Pelecehan
-
Budaya Patriarki Jadi Salah Satu Faktor Pemerkosaan Adik oleh Kakak Kandung di Bengkulu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana