Suara.com - Wanita berinisial W, buzzer dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Norman Lianto.
W bercerita awalnya mendapatkan informasi soal adanya lowongan kerja jadi buzzer untuk membela PSI.
Ia tertarik dengan lowongan tersebut lantaran memang sedang membutuhkan pekerjaan. Selain itu, PSI dianggap sebagai partai yang mewakili anak muda. Akhirnya, W pun bergabung menjadi buzzer dari PSI.
“Saya membutuhkan pekerjaan karena dari PSI sedang membuka untuk anggota dan relawan baru. Jadi saya tertarik di sana, apalagi branding PSI sebagai portai anak muda,” kata W di kawasab Jakarta, Rabu (27/3/2024).
Namun harapan W tidak sebanding dengan kenyataan. Dirinya yang ingin mencari nafkah untuk menghidupi dirinya, malah menjadi korban kekerasan seksual oleh Norman.
Norman sendiri merupakan orang yang meminta W untuk datang ke DPD PSI Jakarta Barat di Green Garden, Kebon Jeruk.
W kemudian meminta pemanggilan dijadwalkan ulang. Pasalnya saat itu waktu sudah malam hari. Namun Norman tetap meminta W untuk datang saat itu juga.
“Pelaku terus menerus menelpon saya memaksa saya untuk datang dengan alasan pekerjaan tuntutan profesional sebagai buzzer, saya akhirnya datang malam-malam,” ungkapnya.
Setelahnya, W resmi bergabung menjadi buzzer PSI. Ia ingat betul, mulai bergabung dengan PSI pada tanggal 4 Desember 2023.
Baca Juga: Korban Pemerkosaan 10 Orang di Lampung Jadi Narsum Podcast, Uya Kuya Panen Kritik
Namun sehari setelahnya, W diminta Norman untuk menemaninya memasang spanduk dan baliho kampanye bersama kader PSI lainnya. Namun W menolak untuk ikut memasang spanduk.
Perintah yang ditolak tidak mebuat Norman marah. Namun, dia memberikan perintah lain dengan membeli makanan di dekat mini market sekitar Kebon Jeruk.
“Pas sampai sana, saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan saya malah dibawa kabur ke rumahnya. Rumahnya Norman Jalan Jeruk Bali 1,” katanya.
Sesampainya di rumah, Norman langsung mengurung W di dalam sebuah kamar dan mengunci pintu rumah dari dalam.
Norman terus menjalankan aksi bejatnya meski W telah meronta menolak keinginan mesumnya.
Tangisnya pun pecah ketika mengingat saat Norman mulai menggarap tubuhnya. Emosinya terus naik mengingat setiap adegan demi adegan yang diperbuat Norman terhadap dirinya.
Berita Terkait
-
Anthony Norman Lianto: Jadi Kurir di Australia, Masuk PSI kini Tersandung Kasus Pelecehan
-
Budaya Patriarki Jadi Salah Satu Faktor Pemerkosaan Adik oleh Kakak Kandung di Bengkulu
-
Korban Pemerkosaan 10 Orang di Lampung Jadi Narsum Podcast, Uya Kuya Panen Kritik
-
Biadab! Ucapan Keji Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Lampung: Mati Tinggal Buang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri