Suara.com - Ketua Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengkritik pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto soal Megawati Soekarnoputri memprioritaskan bertemu kader di anak ranting ketimbang Presiden Jokowi.
Pria yang akrab disapa Noel itu menilai Hasto jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
"Hasto perlu mendapatkan pengkaderan sebagai seorang kader partai politik. Dia perlu memahami bagaimana sikap seorang kader partai politik yang baik, bersikap positif dan mengutamakan persatuan bangsa. Jangan sebaliknya, tidak mampu menjaga silaturahmi di antara pemimpin bangsa," kata Noel kepada wartawan, Sabtu (13/4/2023).
Menurut Noel, pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri penting dan strategis untuk kebangsaan dan kenegaraan.
Menurut dia, kepentingan bangsa dan negara harus diutamakan, bukan untuk kepentingan politik pribadi dan kelompok saja. Menurutnya, kader parpol harus menghayati instrumentasi gerak substansi dari hakikat perjuangan bangsa. Bukannya sinisme politik.
Lebih lanjut, kata dia, pernyataan seorang politisi dan kader partai politik harus futuristik untuk kemajuan bangsa dan negara. Jangan asal bicara tanpa dipikirkan atau sekedar ngomong tanpa tahu substansinya.
"Sudah saatnya, kader partai politik mengedepankan politik positif dan bukan berpikir dan bergerak destruktif untuk kepentingan pribadi dan komunitasnya," tuturnya.
Pernyataan Hasto
Sebelumnya, hingga hari ketiga Idul Fitri, Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum juga bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Jawab Rumor Perpecahan di Internal PDIP
Belakangan, tersiar kabar hubungan keduanya kurang harmonis usai Jokowi memberikan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran ketimbang pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh PDI Perjuangan.
"Ya sebenarnya lebaran kan memang merupakan momentum untuk melakukan silaturahim dan halal bihalal," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta Pusat, Jumat (12/4) malam.
Namun, lanjut Hasto, Megawati nampaknya lebih memilih bertemu dengan anak ranting partainya terlebih dahulu. Ia menilai anak ranting partai mereka justru dianggap lebih penting ketimbang Jokowi.
Pasalnya pada Pilpres 2024 lalu, mereka menjadi benteng pelindung bagi Mega.
"Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan sebentar dulu. Biar bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas Hasto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!