Suara.com - Beredar viral video yang memperlihatkan aksi Shin Tae-yong (STY), pelatih Timnas Indonesia membetulkan posisi bendera Merah Putih yang terlihat miring saat melakukan konfrensi pers.
Pada video yang dibagikan oleh salah satu akun X @Zer0Failed terlihat sibuk membetulkan pajangan bendera Merah Putih yang ada di depannya. Ia merasa posisi bendera Merah Putih terlihat miring.
Pelatih asal Korsel itu berupaya membetulkan posisi bendera Merah Putih di posisi yang tepat. STY terlihat berkali-kali membetulkan posisi bendera Merah Putih.
Baca juga:
Pada video itu, pajangan bendera Merah Putih memang di posisi vertikal, hal itu pun dirasa salah oleh STY. Ia kemudian membetulkan posisi bendera Indonesia itu di posisi yang tepat yakni posisi horizontal.
"Tapi sepertinya coach Shin lebih suka bendera Indonesia berdiri horisontal sesuai dengan aslinya," tulis narasi pada video seperti dikutip, Senin (22/4).
Dari keterangan video, disebutkan bahwa aksi dari STY itu dilakukannya saat jumpa pers jelang laga perebutan medali perunggu di ajang SEA Games 2021 melawan Malaysia.
Video ini kemudian viral pasca Shin Tae-yong sukses mengantarkan Timnas Indonesia U-23 lolos ke babak perempatfinal Piala Asia U-23 2023. Sejumlah netizen pun berikan komentar yang memuji sikap STY tersebut.
Baca juga:
Baca Juga: Hitung-hitungan Timnas Indonesia Bakal Lawan Jepang di Piala Asia U-23
"Udah di naturalisasikan saja om STY ini," cuit salah satu pengguna X.
"STY gak mau jadi warga negara Indonesia apa?" sambung akun lainnya.
"Sederhana tapi towel marah," ungkap akun lainnya.
"Hal kecil diperhatikan detail sekali salut untuk Mr. STY," puji akun lainnya.
STY mengaku sangat senang setelah kembali membawa Merah Putih mengukir sejarah baru di level Asia.
Setelah mengantarkan timnas senior menembus babak 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya awal tahun ini, pelatih asal Korea Selatan itu kembali membuktikan kualitasnya dengan membawa level timnas U-23 menembus perempat final Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Tag
Berita Terkait
-
Hitung-hitungan Timnas Indonesia Bakal Lawan Jepang di Piala Asia U-23
-
PSSI Bongkar Alasan Nathan Tjoe-A-On Tinggalkan Timnas Indonesia U-23
-
Timnas Indonesia U-23 Jadi Satu-satunya 'Kuda Hitam' yang Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 2024
-
Bukan Naturalisasi, Statistik Gila Komang Teguh Bela Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
-
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 Pekan Ini, Lawan Siapa?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru