Suara.com - Mahkamah Konstitusi (MK) telah membacakan putusan hasil sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK pada hari ini, Senin (22/4/2024). Salah satu hasilnya adalah MK menyatakan bahwa Presiden Jokowi tidak melalukan nepotisme dengan mendukung anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Keputusan MK soal nepotisme itu sontak langsung dikritik pedas oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus. Ia mengibaratkan keputusan MK tersebut bak "pemerkosaan"
Lewat akun X miliknya, @Miduk17, Jhon Sitorus membagikan tangkapan layar berita berjudul "Pencalonan Gibran Bukan Tindakan Nepotisme". Berita ini juga menunjukkan kolase potret Hakim MK dan Gibran.
"Ini ibarat pemerkosaan, terang benderang di depan mata aparat tetapi tidak bisa didefenisikan sebagai pemerkosaan," kritik Jhon Sitorus dalam cuitannya seperti dikutip Suara.com, Senin (22/4/2024).
Tak sampai di situ, loyalis Ganjar Pranowo ini juga menyoroti tajam alasan MK menyebut pencalonan Gibran bukan bentuk nepotisme.
"Alasannya apa? Alasannya karena bukti tak mencukupi. Padahal perempuan yang diperkosa sudah menjerit-jerit, sedangkan sang pemerkosa ketawa-tawa bersama oknum aparat," pungkas Jhon Sitorus.
Kritikan pedas Jhon Sitorus yang mengibaratkan putusan MK soal nepotisme Gibran bak pemerkosaan langsung ramai disorot warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya telah dibaca 5 ribu kali dan mendapatkan ratusan tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Ada yang mendukung opini Jhon Sitorus, ada juga yang balas melontarkan kritik.
"Sejak hari ini adanya keputusan MK atas persidangan kasus sengketa Pilpres 2024. Apapun keputusan harus bisa diterima oleh pihak manapun. Seluruh komponen bangsa kiranya kembali guyub bersatu untuk memajukan bangsa dan negara. Selesai! Mari omon-omon topik lainnya aja ya," komentar warganet.
"Tak ada yg bisa diharap dari Hakim MK sebagai penjaga Konstitusi karena semuanya telah dikondisikan oleh si Mukidi," sindir warganet.
"Bubarkan MK, gak perlu lagi ada MK di negeri ini," tegas warganet.
"Analogi anda sangat dangkal, dalam sidang di MK pihak 01 dan 02 ngak bisa membuktikan ada bukti juga tapi nggak nyambung ibarat 'gatal di kepala garuk di kaki'," kritik warganet.
"Sudah mending kita berdoa aja moga negara ini baik-baik aja ketimbang nyumpahin atau doain yang jelek-jelek cuman buat nakutin rakyat," pesan warganet.
Berita Terkait
-
Beda Kisah Hidup Gibran Dibanding Jokowi Saat Sama-sama Menginjak Usia 36 Tahun, Ada yang Masih Bergelut Ngurusin Kayu
-
Tunggu Putusan MK Soal Gugatan Sengketa Pilpres, Gibran Berpeluang Pecahkan Rekor yang Bertahan Selama 79 Tahun
-
Gegara Nonton Timnas Garuda Tekuk Yordania, Jokowi Ngaku Masih Ngantuk
-
Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Presiden Jokowi Puji Kerja Keras Tim Garuda Muda
-
TOK! MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres 2024 Anies-Cak Imin
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu