Suara.com - Calon Wakil Presiden (cawapres) 03 Mahfud MD tidak mau menjawab mengenai kemungkinan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Awalnya saat tampil di podcast Close The Door, Deddy Corbuzier menanyakan apakah Mahfud MD berkeinginan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran jika ditawari menjadi menteri.
Baca Juga:
Jawaban Berkelas Mahfud MD Soal Tawaran Gabung ke Pemerintahan Prabowo
"Ini pertanyaan yang dijawab apapun menjadi kontroversial kan. Ketika orang mengatakan oke nanti jadi masalah, di mana letak standar etiknya. Oleh karena itu saya tidak akan menjawab itu kecuali ke pihak berwenang atau yang punya hak untuk menanyakan itu atau mendapat jawaban itu," kata Mahfud MD di Youtube Deddy Corbuzier.
Sebab Mahfud mengaku punya standar etik sendiri dalam menentukan sikap ketika ditawari jabatan oleh pemerintah. Yang ada di pikiran Mahfud, orang yang mendapat jabatan semestinya adalah orang yang mendukung paslon tersebut bukan lawannya.
"Saya punya standar etik saya begini, jabatan-jabatan itu harus diberikan kepada teman-teman yang ikut kalau diberikan kepada lawannya untuk apa juga orang mendukung dukung. Itu pikiran saya," kata Mahfud.
Atas dasar prinsip itu, Mahfud mengaku pernah menolak jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan di periode pertama Presiden Jokowi.
Mantan Ketua MK ini bercerita pernah dihubungi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa bulan setelah kabinet kerja Jokowi-JK terbentuk.
Baca Juga: Menteri Keuangan RI: Tensi Geopolitik Berpotensi Timbulkan Disrupsi Perekonomian Indonesia
Saat itu Luhut menawari Mahfud MD menjadi Menko Polhukam tapi ditolak mentah-mentah oleh Mahfud dengan alasan berbeda kubu ketika Pilpres 2014.
Seperti diketahui pada Pilpres 2014, Mahfud MD adalah Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Beberapa bulan kabinet terbentuk, saya dihubungi Pak Luhut untuk menjadi Menko Polhukam saat itu. Saya bilang, Pak Luhut saya nggak bisa, secara etis tidak bisa. Saya harus menunjukkan dahulu bahwa saya harus berperan," kata Mahfud.
Itulah mengapa kemudian Mahfud MD ditunjuk menjadi Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk mendukung program-program Presiden Jokowi.
Berita Terkait
- 
            
              Menteri Keuangan RI: Tensi Geopolitik Berpotensi Timbulkan Disrupsi Perekonomian Indonesia
- 
            
              Bak Jumpa Fans Lewat Atap Mobil, Adab AHY Ketemu Taruna Dianggap 'Ndeso'
- 
            
              UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
- 
            
              Dilantik sebagai Pj. Gubernur Maluku, Mendagri Minta Sadali Ie Prioritaskan Hal-hal yang Menjadi Atensi Pemerintah Pusat
- 
            
              Jejak PKB di Pilpres: Dulu Mendadak ke Koalisi Perubahan, Kini Gabung Lagi dengan Prabowo?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM