Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menaiki mobil taktis yang disopiri oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi dan dikawal langsung oleh menantu Luhut sekaligus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, di lapangan Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2024).
Saat momentum upacara perayaan HUT ke-72 Kopassus usai, seluruh pejabat tinggi TNI dan mantan pejabat Kopassus terlihat saling bersalam-salaman di tenda VIP upacara.
Di tengah momen saling bersalaman itu, Luhut terlihat baru datang dan langsung masuk ke lokasi mobil taktis yang tepat berada depan bangku tamu VIP.
Baca Juga: Pakai Baret Merah, Prabowo Hadiri Upacara HUT ke-72 Kopassus
Kedatangan Luhut pun langsung disambut para pejabat tinggi yang ada di sana, tidak terkecuali Djon Afriandi dan Maruli Simanjuntak.
Pertemuan yang hangat pun sempat tercipta. Sesaat setelah pertemuan itu berlangsung, Luhut langsung duduk di kursi depan mobil taktis tersebut.
Danjen Kopassus secara inisiatif langsung duduk di bangku sopir mobil. Setelah itu, Maruli langsung sigap berdiri persis di samping Luhut sambil bergelantungan di pegangan besi.
Tepat di belakang Maruli, terlihat ada Mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan. Luhut pun sempat menyapa awak media dari dalam mobil. Namun demikian, Luhut tidak mengatakan sepatah dua patah kata pun kepada mereka.
Baca Juga: Beda Pendidikan Luhut dan Prabowo: Jebolan Kopassus yang Jadi Orang Kepercayaan Jokowi
Rombongan para petinggi dan mantan pimpinan TNI itu langsung melaju mengendarai kendaraan taktis menuju gedung Nanggala untuk mengikuti acara selanjutnya.
Beberapa nama besar tampak hadir dalam upacara HUT Kopassus ke 72 itu diantaranya Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto, Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo dan mantan KSAD Jenderal TNI Prun Dudung Abdurachman.
Sebelumnya, 16 April 1952 merupakan hari lahirnya Kopassus. Pembentukan Kopassus tersebut bermula dari adanya peristiwa pemberontakan yang dilakukan kelompok bernama Republik Maluku Selatan (RMS) tahun 1950.
Kelompok ini pun berhasil ditumpas oleh pasukan yang dikerahkan Panglima Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang. Namun operasi menumpas RMS memakan cukup banyak korban dari TNI.
Padahal, RMS sendiri miliki kekuatan militer yang jauh lebih kecil dari pada TNI. Hal ini yang menyadarkan TNI bahwa strategi perang, taktik dan keahlian perorangan yang mumpuni penting untuk melakukan serangan yang efektif dan efisien.
Peristiwa inilah yang mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk membentuk pasukan khusus yang memiliki keahlian taktik perang tinggi serta personel dengan kemampuan di atas rata-rata.
Berita Terkait
-
Pakai Baret Merah, Prabowo Hadiri Upacara HUT ke-72 Kopassus
-
Adu Kekayaan Prabowo dan Luhut: Dua 'Bestie' Jokowi Veteran Kopassus, Utang Fantastis!
-
Beda Pendidikan Luhut dan Prabowo: Jebolan Kopassus yang Jadi Orang Kepercayaan Jokowi
-
Jokowi Ngeluh Kehilangan Rp180 T Gegara WNI Berobat ke Luar Negeri, Momen Luhut Jalani Perawatan di Singapura Digunjing
-
Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Digarap China Lagi, Luhut Mau Bentuk Tim
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
Terkini
-
Jaket Ojol Jadi Kedok, Dua Sekawan Gasak AC Mal Tambora karena Himpitan Ekonomi, Endingnya Penjara!
-
DPR Kritik KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres: Itu Bukan Rahasia Negara!
-
Polda Bali Resmi 14 Orang karena Dicap Perusuh Demo Agustus, 4 di Antaranya Masih Anak-anak
-
Gondol Motor Mertua hingga Perhiasan, Mantan Menantu Jadi Maling di Bekasi
-
Daftar 16 Dokumen Kunci Capres-Cawapres yang Dirahasiakan KPU, dari Ijazah hingga LHKPN
-
Khawatir Gejolak Sosial, Komisi II DPR Minta Mendagri Setop Efisiensi Transfer Dana ke Daerah
-
6 Fakta Kunci Kasus Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit yang Seret Anak Jusuf Hamka
-
Rp 200 Triliun Anggaran Negara Disalurkan ke Kredit, Ekonom: Itu Ilegal
-
Dapat Gaji UMP Selama 6 Bulan, Bagaimana Mekanisme Program Magang 20.000 Fresh Graduate?
-
AGRA Sebut Longsor di PT Freeport Hanya Puncak Gunung Es dari Eksploitasi Mineral di Papua