Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Sumatera Barat dan petugas tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebabnya, BMKG memprakirakan ada potensi banjir lahar hujan susulan Gunung Marapi Sumatera Barat.
Menurut BMKG, dampaknya bakal lebih besar dari banjir bandang sebelumnya.
Baca Juga:
29 Warga Korban Banjir Bandang di Kabupaten Tanah Datar Sumbar Belum Ditemukan
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, potensi banjir lahar susulan Gunung Marapi bisa terjadi karena dipicu masih tingginya potensi turun hujan berintensitas sedang, lebat-sangat lebat selama sepekan ke depan atau berdasarkan analisa tim meteorologi berlangsung sampai dengan 22 Mei 2024.
"Hujan tidak perlu lebat tapi sedang pun juga bisa menyapu material lahar Gunung Marapi yang juga dikhawatirkan masih tebal, sisa erupsi beberapa waktu lalu," kata Dwikorita di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (14/5/2024).
Dwikorita menuturukan, guyuran hujan yang bercampur partikel pasir-pasir halus menjadikan aliran pekat yang sanggup mengangkut sebuah mobil truk, menggelontorkan bebatuan berdiameter 2-3 meter dari bagian puncak gunung ke bawah.
Baca Juga:
Kunjungi Korban Banjir Padang, Anies Baswedan Diminta Jadi Gubernur Sumbar
Baca Juga: Diterjang Banjir Bandang, Masjid di Sumbar Masih Berdiri Kokoh
BMKG mengkhawatirkan sejumlah dampak yang terjadi dari situ. Salah satunya ialah gelontoran material besar yang terbawa oleh hujan tersebut akan menjangkau pula pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.
Kalau menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), ada 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai pada sisi Utara, Selatan dan Timur gunung api itu di antaranya merupakan wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Panjang yang beririsan langsung.
"Karena permukaan sungai ini sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya maka potensi menjangkau ke kampung-kampung juga besar," ungkapnya.
Banjir Bandang
Sebanyak 37 warga dikabarkan menjadi korban meninggal dunia dalam bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Agam, Tanah Datar hingga Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengungkapkan data puluhan korban tewas tersebut tercatat hingga pukul 17.00 WIB, Minggu (12/5/2024). Para korban yang tersebar di dua daerah sudah dievakuasi ke sejumlah rumah sakit.
Berita Terkait
-
Update Banjir Lahar Dingin Sumbar: Korban, Kerusakan, Penyebab dan Imbauan BNPB
-
Ratusan Warga Ampek Angkek Terdampak Banjir Bandang Gunung Marapi, Belasan Rumah Rusak Berat
-
Korban Tewas Banjir Bandang di Sumbar Capai 43 Orang, Jalur Padang-Bukittinggi Terputus
-
29 Warga Korban Banjir Bandang di Kabupaten Tanah Datar Sumbar Belum Ditemukan
-
Banjir Sumbar Telan Korban Jiwa, Akun Jokowi hingga Anies Belum Ucapkan Belasungkawa
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan