Suara.com - Momen tak terduga dialami oleh Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke Konawe, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (14/5/2024).
Ketika memberikan keterangan pers di sebuah rumah sakit, seorang pria Konawe tiba-tiba menerobos barisan Paspampres dan nyaris menerjang Presiden Jokowi.
Sontak, Paspampres yang berjaga langsung bertindak sigap dan cepat untuk mengamankan pria tersebut. Momen tersebut lantas terekam kamera awak media dan penggalan videonya tersebar di media sosial dan menjadi viral.
Seperti apakah sosok pria yang nekat menerobos Paspampres? Simak fakta-faktanya berikut ini.
Mantan Pegawai Negeri Sipil
Usai peristiwa penerobosan itu, Istana presiden angkat bicara dan memberikan keterangan seputar kejadian tersebut.
Dalam keterangan resminya, Pelaksana Tugas Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menyatakan, pria penerobos itu adalah seorang mantan Pegawai Negeri SIpil (PNS) di Konawe.
Pria penerobos terlibat kasus pidana
Dihimpun dari berbagai sumber, diketahui pria itu bernama Mahyuddin. Ia merupakan seorang sekretaris desa.
Namun kini ia sudah tak lagi memegang jabatan itu lantaran dipecat karena terlibat kasus pemalsuan ijazah.
Mahyuddin diberhentikan secara sepihak oleh Pemda Konawe dengan alasan yang bersangkutan memalsukan data-data ketika akan mendaftar sebagai ASN pada 2010.
Nonaktif sejak 2012
Kepala BKPSDM Konawe, Suparjo mengatakan, awalnya Mahyuddin ditetapkan sebagai ASN pada 14 tahun silam.
Ia menjabat sebagai Sekretaris Desa Awuliti, Kecamatan Lambuyta, berbekal SK Bupati Nomor 821.12/24-11 tahun 2010.
Namun pria berusia 50 tahun itu dinonaktifkan sejak 6 Maret 2012 karena kasus yang membelitnya.
Berita Terkait
-
Pernah Anulir Vonis Mati Ferdy Sambo, Hakim Agung Suharto Bakal Ucap Sumpah Sebagai Wakil Ketua MA Hari Ini
-
Gibran Diroasting Cuma Ngebacot di Twitter, Begini Ekspresi Ngegas Anak Jokowi
-
Detik-detik Seorang Pria Dekati Presiden Jokowi di Konawe, Langsung Dihadang Paspampres
-
Ditanya soal RUU MK, Jokowi Cecar Balik Wartawan: Tanyakan ke DPR
-
Ngeluh Gaji Ditahan hingga Tarik Jokowi, Alasan Paspampres Halau Aksi Pria Berbatik Cokelat: Membahayakan Objek VVIP!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Demo 17 September: Massa Ojol dan Mahasiswa Kepung DPR, Tuntut Menhub Dudy Dicopot!
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!