Suara.com - Kecelakaan maut yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat telah menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Dari kecelakaan ini, siapapun bisa memetik pelajaran berharga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, persoalan kecelakaan rombongan bukan pada aktivitas study tour, melainkan kelaikan kendaraan yang digunakan oleh rombongan.
"Dari musibah kecelakaan yang terjadi di Ciater, kita jadikan ini pelajaran bahwa bukan study tour-nya yang harus diperketat, melainkan kelayakan kendaraan, fasilitas, dan sumber daya manusianya," kata Sandiaga dikutip Suara.com dari akun X miliknya, Rabu (16/5/2024).
Melalui unggahannya di akun media sosialnya, Sandiaga mengingatkan bahwa tragedi di Ciater harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait.
Sandiaga Uno memberikan imbauan kepada semua pihak yang terlibat dalam organisasi study tour, terutama sekolah. Ia menekankan pentingnya untuk lebih berhati-hati dalam memilih kendaraan yang digunakan dalam setiap kegiatan. Kendaraan yang akan digunakan harus memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Saya imbau kepada instansi atau organisasi yang akan mengadakan study tour, pastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi yang layak dan sesuai dengan aturan pemerintah," tegasnya.
Kecelakaan yang menelan 11 korban jiwa itu melibatkan beberapa kendaraan, termasuk bus, mobil, serta motor. Korban yang kehilangan nyawa dalam kejadian tersebut termasuk pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Depok, serta pengendara motor yang merupakan warga Subang. Penyelidikan polisi menetapkan sopir bus Putera Fajar sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan tersebut.
Tidak hanya Sandiaga Uno yang angkat bicara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, juga menyoroti peran perusahaan otobus (PO) dalam keselamatan transportasi. Ia meminta kepolisian menindak perusahaan otobus, termasuk pengelolaan pool atau tempat berkumpul kendaraan.
Baca Juga: Mengapa Polisi Tetapkan Sopir Bus Maut Rombongan SMK Depok Jadi Tersangka?
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?