Suara.com - Koalisi Masyrakat Sipil Antikorupsi menyampaikan petisi untuk Presiden Joko Widodo terkait panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Melalui petisinya, koalisi meminta Jokowi segera membentuk pansel.
Petisi tersebut diserahkan koalisi melalui Kementerian Sekretariat Negara.
"Hari ini kami menyerahkan petisi untuk Presiden Joko Widodo terkait dengan pansel KPK. Jadi selama ini tentu kita dengar begitu ya bahwa ada beberapa nama pansel yang mencuat di publik tetapi sampai hari ini Presiden Jokowi belum membentuk satu pun pansel terkait hal tersebut," kata peneliti Transparency International Indonesia (TII) Izza Akbarani di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Bukan hanya mendesak pansel segera dibentuk, melainkan koalisi juga meminta presiden memastikan secara betul-betul anggota pansel memiliki integritas dan rekam jejak yang bersih.
"Dan tentu saja kami mendorong pansel tersebut bukan hanya orang-orang yang kemudian hanya sekadar persyaratan administratif gitu ya untuk kemudian menyelenggarakan seleksi pimpinan dan Dewas KPK," ujar Izza.
Ada tiga poin harapan dari Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi yang tertuang di dalam petisi, di antaranya sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan seleksi dan pemilihan Pansel dengan mempertimbangkan kriteria rekam jejak dalam pemberantasan korupsi serta integritas yang teruji;
2. Proses seleksi dan pemilihan Pansel dilakukan secara terbuka dan melibatkan partisipasi bermakna masyarakat yang seluas-luasnya;
3. Pansel sekurangnya harus memiliki sensitivitas pada tiga isu utama, yaitu jatuhnya independensi KPK pasca Revisi UU KPK 2019 dan kebutuhan menghadirkan sosok-sosok yang mampu melawan arus pelemahan independensi tersebut; penguatan kembali fungsi trigger mechanism KPK dalam penegakan hukum tindak pidana korupsi; dan memprioritaskan pencegahan korupsi di sektor politik.
Baca Juga: Gaya Iriana Jokowi di Sumatera Barat Jadi Sorotan, Pakai Jaket Mewah Harga Puluhan Juta
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?