Suara.com - Wahyu Muryadi, eks Kepala Biro Protokol Istana era Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001) membeberkan soal sisi lain dari Istana Negara, Jakarta.
Menurut Wahyu saat disinggung soal mitos bahwa di Istana Negara banyak mahluk-mahluk tak kasat mata. Wahyu menceritakan bahwa ia sebenarnya tidak pernah menemui atau melihat hal-hal mistik seperti itu namun mendapat cerita dari eks ketua PBNU Gus Yahya Staquf.
"Waktu itu kan dia pernah tinggal di Wisma Negara. Ya istilahnya ngekos disitu lah. Di situ ada beberapa kamar yang dipakai untuk menerima tamu-tamu asing dari negara-negara dunia ketiga," jelas Wahyu seperti dikutip, Sabtu (1/6).
"Nah karena mungkin kurang dirawat atau kurang dihuni, kurang jarang ditempati orang atau apa itu singup katanya," lanjut Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa maksud singup itu artinya kondisi yang cukup menyeramkan.
"Jadi gak enak lah, gak nyaman dia (Gus Yahya Staquf). Dia secara spritual yang dirasakan tuh kaya ada itu tanya Gus Yahya," ungkap Wahyu.
Namun Wahyu menegaskan yang ia ketahui bahwa di eranya Istana Negara ternyata banyak dihuni tikus.
"Yang jelas. Yang jelas. Banyak orang yang tidak tahu, banyak tikusnya," ungkap Wahyu.
Istana Negara merupakan Istana Kepresidenan Indonesia yang terletak di Jalan Veteran, Jakarta Pusat. Istana Negara juga terletak satu kompleks dengan Istana Merdeka yang letaknya di bagian selatan Istana.
Baca Juga: PBNU Bolehkan Mabit di Muzdalifah dengan Murur Hukumnya Sah
Dikutip dari sejumlah sumber, pada awalnya di kompleks Istana di Jakarta ini hanya terdapat satu bangunan, yaitu Istana Negara. Gedung yang mulai dibangun 1796 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten dan selesai 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Siberg ini semula merupakan rumah peristirahatan luar kota milik pengusaha Belanda, J A Van Braam.
Sementara Wisma Negara dibangun oleh Presiden Soekarno dengan arsiteknya bernama Soedarsono. Bangunan bertingkat enam itu disebut Wisma Negara, terletak di sisi barat pelataran dalam Istana Jakarta dan dibangun sepanjang 1962-1964.
Lantai teratas Wisma Negara adalah ruang makan dan ruang tamu bagi para tamu agung negara. Lantai lima adalah sebuah suite untuk tamu agung setingkat Kepala Negara, sedangkan lantai empat merupakan suite bagi tamu agung sederajat Perdana Menteri atau Wakil Presiden. Wisma Negara juga dilengkapi dengan kantor pos, salon pangkas dan kecantikan, tempat penukaran uang, serta toko cenderamata.
Berita Terkait
-
PBNU Bolehkan Mabit di Muzdalifah dengan Murur Hukumnya Sah
-
Aksi Kamisan ke-815 di Depan Istana Peringati Tragedi Semanggi dan Trisakti
-
Cak Imin Curhat Beda Sikap Muhammadiyah dan PBNU: Jadi Anggota Istimewa dan Dimusuhi
-
Sudah Anggap Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU, Gus Yahya PBNU Ucapkan Selamat
-
Candaan Ketum PBNU Ini Bikin Kapolri dan Panglima TNI Ketawa Ngakak
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?