Suara.com - Pemerintah Korea Utara (Korut) memiliki cara tersendiri untuk membalas aksi negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel) yang mengirimkan sejumlah selebaran anti-Pyongyang.
Korut membalas Korsel dengan mengirimkan balon-balon berisi sampah. Pemerintah Korut dalam pernyataan pada Minggu (2/6/2024) waktu setempat akan terus kirimkan balon sampah jika Korsel tak menghentikan mengirim selebran anti-Pyongyang.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara Kim Kang-il mengklaim Pyongyang telah mengirim 3.500 balon, membawa puing-puing seberat 15 ton.
3500 balon itu kata Kim Kang-il telah diterbangkan menuju Korsel dari Selasa malam hingga Minggu pagi. Kim menyebut Korut akan menghentikan sementara pengiriman balon-balon itu.
Namun jika pemerintah Korsel kembali membiarkan selebran anti-Pyongyang dikirim ke negara mereka maka balon yang membawa sampah yang jumlahnya 100 kali lipat akan dikirim ke Korsel.
Hingga Minggu malam, Polisi Korea Selatan mengatakan bahwa mereka telah menerima lebih dari 800 laporan terkait balon berisi sampah yang dikirim oleh Korea Utara.
Badan Kepolisian Nasional mengatakan 860 laporan tentang balon telah diajukan antara jam 9 malam pada Selasa lalu dan Minggu pukul 5 sore waktu setempat. Polisi menambahkan bahwa 581 dari laporan tersebut merupakan penampakan nyata balon, sementara 279 laporan diajukan oleh mereka yang menanyakan teks peringatan darurat bencana dari pemerintah.
Menurut polisi, sebagian besar panggilan dalam semalam datang dari bagian barat Seoul, meskipun balon Korea Utara telah terlihat di timur hingga Taebaek di Provinsi Gangwon dan Pohang di Provinsi Gyeongsang Utara. [Antara]
Baca Juga: Potret Kim Jong Un Pantau Langsung Uji Coba Rudal Korea Utara
Berita Terkait
-
Potret Kim Jong Un Pantau Langsung Uji Coba Rudal Korea Utara
-
Balas Dendam Korut Kirim Ratusan Balon Udara Isi Kotoran, Korsel Meradang
-
Pemerintah Perlu Bangun Kerja Sama Industri Pertahanan dengan Korsel Lebih Intensif
-
Mau Lapor Polisi, Om Botak yang Ajak Youtuber Korea Ngamar Diledek: Cie Sudah Diomelin Istri ya
-
Netizen Cibir Klarifikasi Om-om Botak yang Goda Youtuber Korea Selatan: Ponakan Kakek Sugiono!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'